Mangupura (Metrobali.com)-

            Serangkaian suasana HUT ke-66 Proklamasi Kemerdekaan RI, Pemkab Badung melaksanakan temu silaturahmi dengan komponen masyarakat Badung, Sabtu (20/8) kemarin di Banjar Lambing, Desa Mekar Buana, Abiansemal. Aksi serupa juga telah digelar di Kecamatan Petang bulan Juli 2011 lalu.

Wakil Bupati Badung Drs. I Ketut Sudikerta yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan semangat pejuang kemerdekaan harus ditauladani dengan mengedepankan character building, pendidikan moral, agama, dan etika. Dijelaskan Sudikerta, Proklamasi Kemerdekaan RI harus dimaknai bahwa para pejuang kemerdekaan bersatu padu bekerja tanpa pamrih. “Kondisi itu harus diimplementasikan oleh masyarakat Badung dengan cara menyatukan persepsi untuk menyukseskan pembangunan menuju masyarakat yang berkualitas, adil, sejahtera, dan bermartabat,” tukas Sudikerta dihadapan sekitar 300 orang yang berdatangan dari wilayah Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, dan Kuta Utara.

Sudikerta optimis dengan kokohnya semangat nasionalisme maka akan lahir rasa gotong royong bergandeng tangan antara pemerintah dengan masyarakat melaksanakan program pembangunan yang berbasis kerakyatan.

Sudikerta tak menampik saat ini masih muncul egosentris yang kerap menimbulkan konflik horizontal. Padahal, pemicunya sangat sederhana seperti pertengkaran anak muda yang bisa merambah ke pertikaian adat. “Melalui aktivitas yang bernuansa kebersamaan, maka egosentris itu harus dikikis. Krama Badung harus tetap bersatu dalam pikiran, karya, dan perbuatan sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat sesuai harapan bersama,” tukasnya seraya mengatakan Pemkab Badung senantiasa terbuka menerima saran dan aspirasi sepanjang disampaikan sesuai aturan, proporsional, dan akurat. “Pemkab Badung selalu welcome menerima masukan, jangan provokatif namun bersifat membangun menuju kerahayuan jagat Badung,” pungkasnya.

            Sementara itu tokoh masyarakat Mengwi, I Made Derik Jaya memberi apresiasi atas keterbukaan yang dilakukan Pemkab Badung dalam upaya menyerap aspirasi melalui kegiatan temu silaturahmi. Pihaknya berharap ke depan pola kebersamaan ini hendaknya berkesinambungan dan terus dikembangkan, sehingga masyarakat benar-benar merasa dekat dengan pemimpinnya. “Sejauh ini program pembangunan yang dirancang Pemkab Badung melalui duet Agung-Sudikerta sudah pro rakyat. Tingggal sekarang ditingkatkan lagi, terutama perbaikan infrastruktur,” tukas Derik Jaya seraya menambahkan peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI hendaknya dijadikan momentum untuk mempertahankan kemerdekaan dengan mengaplikasikan tugas masing-masing secara baik dan benar sesuai aturan. Penjajahan, kata Derik Jaya, bukan hanya perebutan hak milik, tetapi pada era globalisasi ini penjajahan cenderung terjadi akibat kurangnya kesadaran diri masyarakat dalam hal memfiltrasi hal-hal baru yang berpotensi merusak moral, tindakan, maupun jiwa nasionalisme. “Berbagai filosofi dan nilai historis perjuangan para pahlawan dan veteran kemerdekaan jangan hanya diingat, tetapi mampu diterapkan dalam mengisi kemerdekaan ini,” ujarnya.

            Sementara warga Badung lainnya, I Gusti Ngurah Merta Yudana dan I Gusti Ngurah Suryajaya berharap Pemkab Badung bisa meningkatkan perbaikan fasilitas Monumen Blumbungan sebagai wahana pendidikan bagi generasi muda. Terhadap aspirasi itu, Wabup Sudikerta mengisyaratkan akan melakukan penambahan beberapa sarana penunjang seperti lampu penerangan jalan dan toilet umum.