Keterangan foto: Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan turun langsung melakukan pemantauan karantina dihari pertama, Jumat (3/7)/MB

Jembrana (Metrobali.com) –

Memastikan pelaksanaan karantina banjar di Banjar Munduk, Desa kaliakah, Kecamatan Negara berjalan lancar, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan turun langsung melakukan pemantauan karantina dihari pertama, Jumat (3/7)

Selain karantina, pada hari pertama juga dilangsungkan rapid test massal diikuti seluruh warga di banjar tersebut. Rapid test di Banjar Munduk melibatkan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan maupun puskesmas se-Jembrana. Warga di banjar munduk berjumlah total 990 orang atau 289 KK.

Sebelumnya opsi karantina banjar disepakati oleh pihak desa maupun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana di wilayah Banjar Munduk Desa Kaliakah. Karantina banjar dilakukan guna mencegah meluasnya klaster penyebaran usai enam warga ( asal Kaliakah dan Berangbang ) terinfeksi dari salah satu warga positif asal denpasar yang sempat pulang kampung.

Kedatangan Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan ke Banjar Munduk juga ingin memastikan berbagai protokol kesehatan dalam.penanganan Covid-19 berjalan dengan baik.
” Hari ini digelar rapid test massal tahap I sebagai screening awal bagi masyarakat di banjar munduk. Selain itu jika selama masa karantina nanti, ada masyarakat mengalami gejala-gejala klinis seperti demam, batuk, dan pilek untuk segara melaporkan diri.
Dari tim medis akan lakukan penjemputan,” kata Kembang Hartawan.

Kembang yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jembrana juga berharap seluruh masyarakat banjar munduk mematuhi semua proses karantina dengan disiplin. Bagaimana aturan karantina tidak memperbolehkan aktifitas keluar rumah ditaati. Serta warga diijinkan keluar hanya saat pengambilan rapid test saja. Sedangkan berbagai kebutuhan logistik warga akan dipenuhi pihak gugus tugas dengan cara diantarkan kerumah masing masing.

“Saya berharap warga yang dikarantina harus benar-benar menerapkan protocol kesehatan secara ketat selama masa karantina, jangan sampai keluar rumah, sehingga proses karantina wilayah dapat berjalan baik dan tidak ada lagi penambahan kasus positif,” harapnya.

Terkait penyaluran logistik, Wabup Kembang mengatakan akan dilakukan mulai besok ( 4/7) sampai 14 hari kedepan. Teknisnya per-KK akan mendapat logistik dengan jumlah kebutuhan yang sudah dihitung. Penyalurannya nanti tetap mengikuti protocol kesehatan guna menghindari kontak langsung dan tetap menjaga jarak.

Tidak lupa, Wabup Kembang tetap mengajak seluruh masyarakat, tidak hanya yang wilayahnya terdapat karantina wilayah, namun berlaku untuk seluruh warga Jembrana, untuk semakin peduli dan memperketat dalam menjalankan protocol kesehatan.

“Untuk warga masyarakat silahkan menjalankan aktivitas seperti biasa, dluar wilayah karantina, namun tetap waspada dengan menjalankan protocol kesehatan,” imbuhnya.

Perbekel Desa Kaliakah I Made Bagiarta menambahkan, keseluruhan warga Banjar Munduk sebanyak 990 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak semua ada di rumah, sebagian warga ada yang bekerja di Denpasar dan beberapa daerah lainnya, termasuk di luar Bali. Sehingga tidak seluruh warga menjalani rapid test. “Bagi warga yang belum menjalani rapid test, akan dilayani jika sudah siap,” ujarnya. (Humas Pemkab Jembrana)