images

Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana mengawasi pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah setempat untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat di kabupaten paling timur Provinsi Bali itu.

“Kritik dan keluhan masyarakat hendaknya disikapi positif untuk meningkatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya dalam keterangan persnya di Denpasar seusai melakukan inspeksi mendadak di RSUD Karangasem di Amlapura, Rabu (12/2).

Ia meminta seluruh jajaran RSUD Karangasem, baik medis maupun paramedis, lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada�masyarakat tanpa diskriminasi.

“Kekurangan dan kelemahan seharusnya menjadi inspirasi untuk selalu berupaya melengkapi dan meningkatkannya,” kata Sukerana.

Wabup juga mengingatkan para petugas kesehatan di RSUD Karangasem akan pentingnya membangun komunikasi dengan para pasien untuk memberikan kenyamanan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

Terkait banyaknya pasien yang menempati lorong-lorong rumah sakit akibat keterbatasan jumlah ruang rawat inap, Wabup meminta masyarakat untuk memakluminya. Namun dia juga meminta petugas kesehatan tidak mengurangi kualitas pelayanan dan tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap pasien.

“Yang lebih penting lagi, sampah-sampah medis hendaknya ditangani sesuai prosedur yang berlaku sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” kata Sukerana menambahkan.

Sementara itu, Direktur RSUD Karangasem dr I Wayan Suardana mengaku bahwa peningkatan jumlah pasien yang mencapai lima hingga 10 persen, baik rawat inap maupun rawat jalan, sebagai dampak dari perubahan cuaca.

Untuk mengatasi peningkatan jumlah pasien itu, pihaknya terpaksa memanfaatkan lorong. “Selain itu kami juga memanfaatkan gedung bekas Dispenda Provinsi Bali yang mampu menampung 12 tempat tidur,” ujarnya.

Terkait petugas kesehatan, RSUD Karangasem mendapat tambahan sejumlah dokter spesialis, seperti mata, peyakit dalam, kandungan, dan ahli radiologi.

“Namun kami masih mengalami keterbatasan tenaga asistensi ruang operasi. Dalam waktu dekat, kami akan mengirimkan orang untuk melakukan pelatihan di RSUP Sanglah selama dua bulan,” kata Suardana. AN-MB