Denpasar (Metrobali.com)-

Pemugaran Vihara Dhammadana, Baturiti, Tabanan, yang berlangsung sejak 2011, kini telah menyelesaikan tahap pertama. Menandai hal tersebut,  panitia pemugaranakan melaksanakan rangkaian upacara abhiseka Buddha rupang atau ngelinggihang, menempatkan arca Buddha pada ruang dhammasala vihara. Rangkaian upacara yang mengundang dan melibatkan umat Buddha se-Bali tersebut akan dilaksanakan Selasa (17/12) mendatang.

Menurut Sudiartha Indrajaya, Ketua paniti aacara, rangkaian upacara akan diawali mulai pagi hari pukul 10.00 wita dengan menjemput Buddha Rupang dari tempat sementara di Vihara Buddha Sakyamuni, Denpasar, untuk kemudian diantar ketempat atau tujuan ber-stana tetap di  Vihara Dhammadana, Baturiti). Di tempat awal dilakukan serahterima dari pengurus atau dayakasabha Vihara kepada paniti aabhiseka Buddha rupang yang menjemput atau mengantar. Dari Denpasar, arca Buddha yang sudah dipersiapkan, diberangkatkan menujuVihara Dhammadana, Baturiti.

“Upacara abhiseka Buddha rupang ini dilaksanakan sebagai tanda bangunan Dhamma saladi zone 1 vihara Dhammadana sudah siap digunakan. Dengan demikian fasilitas yang telah terbangun, kembali dapat digunakan untuk pelestarian Dhamma,” jelas Sudiartha kepada wartawan di Denpasar, Jumat (13/12).

Buddha rupangyang akan ditempatkan, direncanakan tiba di lokasi Vihara Dhammadana, Baturiti, pukul 14.00, disambut umat dari berbagai daerah di Bali disepanjang jalan menuju vihara. Prosesi abhisekha yang juga dihadiri sejumlah bhikkhu Sanghaakan dilanjutkan puja bakti dan dengan peresmian bangunan zone 1ViharaDhammadana. Acara juga dirangkaikan dengan upacara peletakan batu pertama pembangunan Monumen Asoka  di areal vihara setempat.

Sementara itu Erlina Kang Adiguna selaku ketua Yayasan Dhammadana sekaligus penasehat panitia menyatakan terharu dan memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat setempat di Baturiti yang turut mendukung acara. Dari empat desa yang ada di Kecamatan Baturiti, semuanya menyatakan akan turut ambil bagian, ngayah, misalnya dengan membuatkan 50 penjor di sepanjang jalan menuju lokasi, juga akan ada parade 32 gebogan, serta gamelan sacral dan tari rejang dewa untuk menyambut kedatangan arca Buddha.

“Semua itu sebaga iwujud bakti warga untu kturut menyambut kedatangan Guru Agung Sang Buddha, guru paradewa dan manusia. Sekaligus ini menunjukkan harmonisasi antarumat beragama yang luar biasa,” ujarnya.

Ditambahkan, nantinya di Vihara Dhammadana akan ada tiga altar, altar pertama di sebelah kiri untuk menempatkan arca Buddha yang sudah ada semula dengan arca Dewi Kwain Im dan Kwan Kong.  Di sebelah kanan, akan ditempatkana rca Buddha dari Thailand, yang sudah sejak duatahun terakhir ditempatkans ementara di Vihara Buddha Sakyamuni. Sedangkan di tengah-tengah, dibuatkan arca Buddha berukuran besar, karya seniman asli Bali, Wayan Mara. RED-MB