Warga Masean Desa Batuagung menggelas upoacara pecaruan

Jembrana (Metrobali.com)-

Seusai melakukan penggalian, krama (warga) Banjar Masean, Desa Batuagung, Kabupaten Jembrana, Bali, menggelar pecaruan di lokasi yang diduga sebagai tempat dikuburnya korban G30S. Minggu (1/11).

Pecaruan yang tergolong utama dalam tingkatan Yadnya di Bali ini, selain mengunakan sarana ayam 5 warna (manca warna). juga memakai sarana bebek bulu sikep dan anjing bang bungkem. 

Prosesi upacara pecaruan dengan tingkatan Pecaruan Nawa Gempang Manca Kelud yang dipuput Ida Pedanda Gria Anom Batuagung ini juga diikuti para kerabat para korban.

Prawartaka karya IB Suliksa mengatakan tujuan dilaksanakan pecaruan tiada lain untuk   memulihkan kembali atau memberihkan lingkungan banjar dan desa secara skala niskala. Pasalnya sebelumnya terdapat jasad manusia terkubur di tanah kebun ini.

Selain itu memohon agar kejadian aneh-aneh yang pernah terjadi dan menimpa warga setempat tidak terulang kembali. sedangkan makna pengunaan sarana-sarana berupa ayam warna lima, anjing bang bungkem, berikut bebek dan bulu sikep sebagai persembahan dalam pecaruan, dengan harapan agar seluruh penjuru lingkungan desa dan penduduknya tidak lagi dilanda kebrebehan (masalah) dan mendapat kerahayuan.

Menurutnya, setelah proses pecaruan dilanjutkan dengan nganyud sarana caru ke laut yang dilanjutkan upacara metelah telah (bersih bersih) di lokasi kuburan berikut menanam alat yang digunakan dan melakukan prayas cita terhadap krama maupun prajuru yang terlibat. MT-MB