Denpasar (Metrobali.com)-

Magnet Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia hingga saat ini masih sangat kuat. Selain mampu menyedot kunjungan wisatawan baik lokal maupun manca negara, sejumlah negara pun tertarik untuk meningkatkan kerjasama dengan Bali. Duta Besar Uruguay untuk Indonesia Carlos Irigaray secara khusus menemui Plt. Sekda Provinsi Bali I Wayan Suasta yang mewakili Gubernur Bali, Jumat (22/3).

Mengawali pembicaraannya, Carlos memuji keindahan alam Pulau Dewata. “Luar biasa, cantik sekali alam di sini,” ujarnya. Selanjutnya, Carlos banyak menuturkan posisi negaranya yang berada diantara Argentina dan Brazil. Mengingat posisinya yang cukup strategis, Uruguay banyak memasok berbagai kebutuhan untuk kawasan Amerika. Selama ini, tambah Carlos, sebagian produk itu juga diimpor dari Indonesia. Untuk itu, ke depannya Uruguay juga ingin agar hubungan perdagangan bisa dilakukan secara timbal balik. “Kita juga ingin melakukan ekspor ke Indonesia,” imbuhnya. Mengenai produk yang berpotensi untuk diekspor, Uruguay banyak menghasilkan bahan pangan yang merupakan hasil dari produksi pertanian negara tersebut. Selain perdagangan, negara ini juga tertarik untuk meningkatkan kerjasama kepariwisatan dengan Bali karena dinilai berhasil mengelola kepariwisataan.

Plt.Sekda Wayan Suasta menyambut positif tawaran kerjasama dari pemerintah Uruguay. Menurutnya, Bali terbuka untuk membuka peluang kerjasama dengan daerah atau negara lain dalam pengembangan pariwisata. Suasta berharap, kerjasama ini bisa lebih dikonkritkan lagi melalui pembahasan lebih lanjut. “Hubungan kerjasama dengan berbagai pihak akan berpengaruh positif bagi kemajuan sektor pariwisata Bali,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu Suasta juga banyak memperkenalkan budaya Bali. Dijelaskannya, pariwisata yang dikembangkan Bali adalah pariwisata budaya. Sejalan dengan perkembangannya, pariwisata menjadi lokomotif perekonomian daerah Bali. Sejauh ini, pariwisata Bali menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini tak terlepas dari kondusifitas keamanan Bali yang tetap terjaga dengan baik. “Selain aparat keamanan formal, Bali juga diperkuat dengan sistem keamanan tradisional yang disebut pecalang,” pungkasnya. DP-MB