Gubernur Bali Made Mangku Pastika  di Metatah Massal di MGPSSR , Pesraman Widya Graha Kepasekan

Metatah Massal di MGPSSR , Pesraman Widya Graha Kepasekan di jln Cekomaria

Denpasar (Metrobali.com)-

Upacara  mepandes  (potong gigi) merupakan bagian dari ritual manusa yadnya yang dilakukan ketika seorang anak mulai menginjak usia remaja atau sudah  dewasa dan  bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk yang ada dalam manusia yang dalam agama Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh manusia, red). Dengan dilaksanakan tahapan upacara mepandes  tersebut diharapkan akan mampu menjadikan yang bersangkutan menjadi lebih dewasa, baik dalam berpikir, berkata maupun dalam berbuat.

Demikian harapan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri prosesi  mepandes masal dan atma wedana yang diselenggarakan oleh Pesemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR di  Pesraman Widya Graha Kepasekan di Jalan Cekomaria, Denpasar, Minggu (3/7).

Lebih lanjut Pastika menyampaikan manusia yang lebih dewasa sudah seharusnya mampu melepaskan diri dari sifat kekanak kanakan  dan bisa menjadi manusia yang utama. “Jadilah  manusia yang utama,  yang penuh kesadaran, sadar akan dirinya, mau kemana dan untuk apa,  sadar akan kewajibannya sebagai preti sentana, sebagai warga masyarakat serta sebagai warga negara , “ imbuhnya.  Terkait pelaksanaan upacara mepandes dan upacara atma wedana yang diselenggarakan secara masal, Pastika menyampaikan apresiasinya.

Ia berharap momen yang digelar secara masal  dengan sederhana dan penuh  rasa kebersamaan ini akan semakin menumbuhkan semangat gotong royong di kalangan umat Hindu . “ Walaupun dilaksanakan secara sederhana, tapi semua dilakukan sesuai dengan sastra agama baik itu tahapannya, bebantenannya maupun proses upacaranya , sehingga saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap bisa menjadi inspirasi  bagi  masyarakat lainnya , “ ujarnya.

 Sementara itu Sekretaris Jendaral (Sekjen) Pasemetonan MGPSSR  I Wayan Winatha menyampaikan upacara mepandes masal dan upacara atma wedana merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh pasemetonan ini dan dari tahun ke tahun jumlah peserta yang mengikuti upacara ini terus meningkat.

Untuk tahun ini upacara mepandes diikuti oleh 344 orang dan melibatkan sekitar 50 sangging dan dipuput oleh  Ida Pandita Empu Dakhsa Pramangga Yoga dari Griya Tasik Kencana Denpasar.

Sementara itu untuk upacara atma wedana yang diikuti sekitar  85 puspa akan dilenggarakan keesokan harinya Senin ( 4/7) dan upacara nyegara gunung pada tanggal 6 Juli yang akan datang. Turut hadir dalam acara mepandes masal tersebut Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Pengurus MGPSSR serta undangan lainnya.  AD-MB