Foto: Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si.

Denpasar (Metrobali.com)-

Di tengah berbagai tantangan dan peluang Revolusi industri 4.0, dunia perguruan tinggi dituntut adaftif terhadap dinamika/perubahan kebutuhan SDM dunia kerja/industri.

Sama seperti dunia industri/bisnis yang tidak bisa lagi menjalankan “business as usual”, dunia perguruan tinggi juga tidak boleh tutup mata dengan cepatnya perubahan di era Revolusi Industri 4.0 dan era digital.

Perguruan tinggi dituntut mampu mencetak SDM yang siap bersaing di era ini dengan bekal knowledge dan skill baru yang juga berbasis penguasaan IT.

Disinilah Universitas Ngurah Rai (UNR) sudah selangkah lebih maju dengan siap membuka tiga progam studi (prodi) kekinian atau zaman now sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja di era Revolusi Industri 4.0 dan era digital.

Tiga prodi baru yang tengah diproses diajukan ke Kemenristekdikti yakni Prodi Bisnis Digital (Digital Business), Sistem Informasi Akuntansi, dan Teknik Informatika.

“Kami tidak ingin seperti ketinggalan kereta dalam laju perubahan era Revolusi Industri 4.0 dan era digital. Maka tiga prodi baru ini untuk menjawab tantangan, peluang dan kebutuhan itu,” kata Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si.,Jumat (26/4/2019).

Pembukaan tiga prodi baru ini juga bagian dari kontribusi UNR untuk mencetak SDM bertalenta digital (digital talent) dan menguatkan ekosistem ekonomi digital di Bali. Sebab seperti diketahui geliat ekonomi digital terus berkembang yang membutuhkan SDM handal tanah air agar tidak malah peluang yang ada direbut tenaga kerja asing.

Maka sebagai PTS, UNR berusaha keras ikut berpartisipasi mewarnai proses penyiapan SDM yang andal dalam menjawab tantangan pembangunan lokal, regional dan nasional. Sehingga SDM Bali bisa semakin maju dan mampu menangi persaingan global.

“Apalagi di Bali persaingan global terasa betul. Kita tidak boleh jadi penonton di negeri yang kaya raya ini,” tegas Sura Adi Tenaya.

Pembukaan tiga prodi baru ini juga bentuk kreativitas dan inovasi serta keseriusan Universitas Ngurah Rai melakukan transformasi digital.  Sebab penguasaan IT sangat penting dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan digitalisasi.

“Universitas Ngurah Rai berkomitmen kuat  untuk mencetak SDM berkualitas, bertalenta digital dan berdaya saing menjawab peluang dan tantangan era revolusi industri 4.0.  Walau kami masih mencoba, senang tidak senang harus ikuti perubahan era industri 4.0 dan digitalisasi,” ungkap Sura Adi Tenaya.

Terkait pengajuan tiga prodi baru ini, menurut Sura Adi Tenaya, persyaratan administrasi sudah lengkap, dosen, gedung dan fasilitas lainnya juga sudah siap. Izin operasional tiga prodi baru ini ditargetkan sudah keluar pada pertengahan 2019 mendatang dan bisa segera membuka pendaftaran mahasiswa tahun akademik 2019/2020.

“Dengan adanya tambahan tiga prodi baru ini, nantinya di Universitas Ngurah Rai jadinya ada 10 prodi,” tandas Sura Adi Tenaya. (wid)