tarian porno SD
Jembrana (Metrobali.com)-

Sejumlah orang tua SDN 5 Tukadaya, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, mempertanyakan dan menyesalkan hiburan joget bungbung yang digelar pihak sekolah saat perpisahan sekolah, Sabtu (13/6) lalu. Selain sronok, orang tua juga menilai joget bungbung tersebut berbau porno.
“Kenapa sekolah mengundang joget bungbung seperti itu. Apa tidak ada yang lain” ujar beberapa orang tua siswa, Senin (15/6).
Beberapa orang tua menilai tarian yang dibawakan penari joget bumbung itu tidak pantas dipertontonkan dihadapan anak-anak. Selain gerakannya sronok dan terkesan porno, pihak sekolah juga dinilai melakukan pembiaran terhadap anak-anak larut ngibing (menari) bersama penari wanita dewasa.
Bahkan kini dari informasi, joget bungbung SDN 5 Tukadaya tersebut telah beredar di medsos (media sosial) facebook.
Selain orang tua, kegiatan tersebut mendapat kecaman dari sejumlah masyarakat Jembrana dan LSM.
“Pihak sekolah harus bertanggungjawab. Kegiatan itu sama saja mengajarkan moral bejat kepada siswa” ujar Nur Hariri, Sekretaris LSM Forkot Jembrana.
Menurut Nur Hariri, pihak Dinas Pendidikan dan DPRD Jembrana harus segera mengklarifikasi dengan memanggil kepala sekolah dan kalau ada unsur kesengajaan supaya diberikan sangsi.
Sementara Kepala Dinas Dikporaparbud Jembrana Nengah Alit melalui Kabid Dikdas Nengah Wenten saat dikonfirmasi Senin (15/6) mengaku sudah mengetahui masalah tersebut.
“Kami sudah panggil kepala sekolah, ketua komite dan UPT-nya. Kepala sekolahnya mengaku kilaf dan minta maaf.  Tadi saya sampaikan supaya dia juga bisa minta maaf kepada orang tua siswa. Apalagi sudah beredar di facebook” terangnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Ketua Komisi A DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi mengaku akan segera memanggil Dinas Pendidikan terkait masalah tersebut.
Pihaknya sangat menyayangkan kegiatan tersebut. Apalagi Jembrana belakangan sering mendapat sorotan terkait masalah eploitasi sek terhadap anak dibawah umur.
Menurut Sri Sutarmi, salah satu tugas pokok guru adalah membentuk moral, haklak dan etika sehingga siswa menjadi lebih baik, bukan sebaliknya merusak moral siswa dengan mempertontonkan tarian sronok seperti itu. MT-MB