UN Ada Jeda, Psikologis Siswa Terganggu
Kepala SMPN 4 Denpasar, I Wayan Dhania
Denpasar (Metrobali.com)-
Ujian nasional di tingkat SMP hari ini akan berakhir. Namun ada sejumlah catatan yang bisa dipakai bahan evaluasi ke depannya dalam pelaksanaan ujian nasional di tahun mendatang. Menurut Kepala SMPN 4 Denpasar, I Wayan Dhania, waktu jeda pada jadwal ujian nasional khususnya di tingkat SMP, cukup mengganggu psikologis siswa.
“Waktu jeda dari jadwal UN ini, tentu dapat berpengaruh terhadap psikologis siswa dan suasana ujian nasional juga jadi terusik”, ujarnya, Senin (8/5).
“Siswa yang seharusnya sudah selesai ujian, mereka harus menunggu beberapa hari lagi, ya hal ini jadi mengganggu konsentrasi peserta ujian”, pungkasnya.
Selain ujian nasional tingkat SMP yang berbarengan pada hari Pendidikan Nasional sehingga sekolah tidak melaksanakan upacara bendera, jadwal ujian yang dilaksanakan pada siang hari dimulai pukul 10.30, juga dikeluhkan Dhania. “Seharusnya jamnya bisa dimajukan lagi pukul 08.30”, katanya.
Ke depan Dhania berharap, ujian nasional di tahun mendatang, teknis pelaksanaannya bisa dievaluasi sehingga outputnya yakni ujian nasional yang berintegrasi dan jujur, bisa tercapai. Terkait upaya mengerem aksi corat coret dan konvoi pada saat pengumuman kelulusan SMP, Dhania mengatakan, sudah sejak 10 tahun lalu SMPN 4 Denpasar menerapkan sistem jemput bola. Artinya, pada saat pengumuman kelulusan, siswa kelas IX dilarang ke sekolah. Siswa akan disurati oleh pihak sekolah dan yang disurati artinya siswa tersebut tidak lulus. Cara ini sangat ampuh dan efektif untuk mencegah aksi corat coret dan konvoi yang selalu mewarnai pengumuman kelulusan.
“Siapa siswa yang tidak lulus ujian, pihak sekolah akan mengantarkan suratnya langsung ke rumah sebelum jam 8, dan jika tidak ada surat pemberitahuan dari sekolah, maka siswa bersangkutan dinyatakan lulus. Kami menjamin itu”, tegasnya.
Dhania juga menambahkan, selama satu hari penuh pada saat pengumuman kelulusan itu, pihak sekolah menjaga ketat lingkungan sekolah agar tidak dijadikan tempat berkumpul dari para siswa yang akan melakukan aksi corat coret. “Jika ada siswa yang datang ke sekolah saat pengumuman kelulusan, akan kami berikan pengertian untuk mengurus administrasi kelulusannya pada keesokan harinya”, jelasnya.
Dhania berharap anak didiknya akan lulus seratus persen dengan nilai yang bagus. Perjalanan masih panjang dan jenjang pendidikan yang harus dilalui juga masih panjang sehingga diharapkan siswa tetap fokus untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. “Kami harapkan anak didik tetap belajar dan fokus ke jenjang pendidikan selanjutnya. Jalan masih panjang dan ini bukan jadi tujuan akhir namun kelulusan ini baru awal untuk lebih tekun lagi belajar ke tingkat sma maupun perguruan tinggi”, harapnya. ARI-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.