Negara (Metro Bali) –

UMKM di Jembrana merupakan sektor usaha yang sangat menonjol. Karena itu, UMKM memiliki peranan penting dalam rangka penciptaan lapangan kerja. ”UMKM di Jembrana sangat potensial, terbukti sekitar 85 persen dari Rp 52 miliar kredit Bank Sinar diserap kalangan UMKM,” kata Dirut Bank Sinar Drs. IB Kade Perdana, M.M. di sela-sela acara Business Leadership Base on ICT and Service di Negara, Senin (13/6) kemarin. Acara tersebut digelar Bisnis Bali bekerja sama Stikom Bali, Bank Sinar, Pemkab Jembrana, dan Radio Swara Negara.

Menurut Perdana, potensi itu bisa dikatakan sangat tinggi. Hal itu belum termasuk potensi lain di usaha mikro kecil lainnya. Yang penting, katanya, UMKM mau kreatif, inovatif dan jemput bola dalam membangun aktivitas ekonomi khususnya mikro di Jembrana.

Dilihat dari karakteristiknya, katanya, Jembrana merupakan lintasan dari Jawa ke Denpasar. Usaha rumah makan kecil yang mengedepankan perikanan darat (lele dan gurami), masih sangat terbuka. Tinggal sekarang perlu niat dan keuletan. Bank sekarang ini masih harus jemput bola, karena tingkat persaingan cukup ketat. Di Jembrana masih banyak lagi potensi lain yang bisa digarap. ”Di daerah ini tingkat NPL atau kredit macet masih sangat rendah,” tuturnya.

Bupati Jembrana I Putu Artha, S.E., M.M. dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, UMKM selama ini mampu membuktikan diri tangguh menghadapi krisis ekonomi. UMKM mampu mendorong dan menggerakkan sektor riil, sekaligus memiliki peran terhadap kontribusi pertumbuhan ekonomi di Jembrana.

Meski begitu, diakuinya, keberadaan UMKM belum bisa berkembang dengan optimal. UMKM masih dihadapkan pada kendala organisasi dan manajemen, sumber daya manusia (SDM), modal, hingga kemampuan dalam hal pemasaran.

Bercermin dari kondisi itu, workshop ini diharapkan bisa jadi momen strategis dalam rangka tranformasi pengetahuan bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing, dan menangkap peluang pasar melalui dunia maya.