Denpasar (Metrobali.com)-

Ulah kader Partai Golongan Karya yang bersenang-senang ke tempat hiburan malam saat menjalankan tugas ke Jakarta hingga akhirnya terjaring razia narkoba sangat merusak nama baik partai.

“Perbuatan itu sangat tidak etis dan merusak partai. Akibat perbuatannya sendiri maka banyak pihak yang terkena dampaknya baik partai maupuan lembaga pemerintah,” kata tokoh puri Gerenceng Pemecutan Anak Agung Ngurah Agung di Denpasar, Senin (25/11).

Oleh karena itu, sebaiknya sebagai kader yang baik harus mengambil inisiatif sendiri yaitu melakukan pembenahan diri sebelum diberikan sanksi tegas oleh partai.

Hal itu dikatakannya terkait dua anggota DPRD Kabupaten Bangli dari Fraksi Golkar yakni Gede Koyan Eka Putra dan Made Santika yang terjaring razia narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di tempat hiburan malam Crown Danu Darmajati, Glodok Jakarta pada Sabtu (23/11) dini hari.

Ngurah Agung berharap kepada DPD Golkar Bali dan DPRD Kabupaten Bangli melakukan pemanggglan terhadap para anggotanya agar tidak menimbulkan opini yang tidak baik dari masyarakat.

“Masyarakat pasti banyak yang akan mempertanyakan hal ini,” ujarnya.

Selain itu, jika terbukti mereka bersalah, maka harus diberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sebelumnya Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Purnama juga telah memastikan bahwa kedua kadernya yang terjaring razia negatif dari pengaruh narkoba.

“Kami dapat informasi hasil lab kedua kader kami negatif,” ujarnya.

Pihaknya membantah keberadaan mereka di Jakarta dalam rangka mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar. “Saya tegaskan mereka bukan ikut Rapimnas, tetapi ada kunjungan kerja. Yang ikut Rapimnas hanya pimpinan di provinsi,” ujar Purnama. AN-MB