Udeng Poleng Datangi Tokoh Puri Satria dan Puri Denpasar

Udeng Poleng saat berbincang dengan Cok Bagus di Puri Satria.

Denpasar (Metrobali.com)-

Selain aktif mengelar simakrama, dialog, dan blusukan ke pasar-pasar di Denpasar, Pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya-AA Ayu Rai Sunasri (AS) juga aktif melakukan anjang sana dengan mendatangi sejumlah tokoh sentral di Denpasar.

IMG-20151019-WA007

 Udeng Poleng saat berbincang dengan Gung Ning dan Ratu Istri Cokorda Denpasar di Puri Denpasar, kemarin 19 Okt 2015.

Terbaru, dari serangkaian lawatan politiknya menjelang perhelatan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Denpasar, Desember 2015 mendatang, paslon yang mengusung visi dan misi “Menuju Perubahan Denpasar Pagi Bersih Malam Terang” dan “Mewujudkan Kota Denpasar sebagai Kota Taman yang Mandara” ini, kemarin (19/10) mendatangi tokoh di Puri Satria dan Puri Denpasar.
Cawali Denpasar, I Made Arjaya saat dikonfirmasi, menyatakan, kehadirannya ke Puri Satria dan Puri Denpasar itu selain untuk anjang sana dan silaturahmi, juga untuk berdiskusi dan dialog tentang nasionalisme, stabilitas Bali, dan soal kondisi politik menjelang Pilwali Denpasar. “Anjang sana sekaligus silaturahmi. Apalagi beliau-beliau juga bagian dari tokoh sentral di Denpasar. Beliau juga merespon sangat baik dan memberikan doa restu kepada saya dan bu Gung Sunasri (cawawali Denpasar AA Ayu Rai Sunasri) maju di Pilwali Denpasar, termasuk meminta agar apapun yang terjadi menginginkan agar Denpasar tetap kondusif,”papar politisi yang akrab disapa Udeng Poleng ini.
Lebih lanjut, putra salah satu tokoh dan sesepuh PDI Perjuangan asal Sanur, Almarhum Nyoman Lepug ini juga menambahkan, dalam lawatannya ke Puri Satria yang didampingi istri tercintanya, Wawa Lien Arjaya, disambut oleh Cok Bagus dan istri Cok Rat (Ida Ayu Manik). Sedangkan saat ke Puri Denpasar, Arjaya dan istri juga mendapat sambutan hangat dari Gung Ning dan Ratu Istri Cokorda Denpasar. “Walaupun memang beda haluan dalam berpolitik, namun kami ingin tetap ada pendewasaan politik,”pungkas mantan ketua Komisi 1 DPRD Bali dua periode ini.RED-MB