Johannesburg (Metrobali.com) –

Afrika Selatan terhindar dari pertumpahan darah berkat perujukan yang digagas oleh mendiang Nelson Mandela, kata Uskup Agung Desmond Tutu pekan ini.

Tutu, teman dekat Mandela, berpidato di hadapan orang yang menghadiri peringatan yang diselenggarakan oleh Nelson Mandela Centre of Memory, Senin (9/12).

Tutu mengatakan Mandela melakukan tindakan yang tak terfikirkan dengan tidak menaruh dendam pada orang yang pernah menghukumnya.

“Dunia menduga pertumpahan darah dan huru-hara besar di negara kami tapi sesuatu yang lain terjadi. Mandela dipaksa memecahkan batu di penjara, mengurus tas kantor pos, bekerja di tambang –yang merusak mata dan paru-parunya. Bukannya dipenuhi kebencian dan niat balas dendam, ia memperlihatkan ia adalah pendukung perdamaian, perujukan, kemurahan hati dan pema’af. Keadilan dan kebaikan menang,” kata Tutu.

Ia mengatakan Mandela adalah orang rendah hati. Menurut Tutu, sehari setelah dibebaskan dari penjara, ia tidur di markas Keuskupan, tempat Tutur berada, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Wali Kota Pelaksana Johannesburg Park Tau mengatakan Mandela menempatkan Johannesburg di dalam peta dunia dengan meraih Hadiah Nobel Perdamaian, sehingga membuat iri banyak negara.

Acara tersebut diperingati dengan dilantunkannya pujian buat Mandela oleh para pembicara dan orang yang datang, yang mengunjungi Nelson Mandela Centre of Memory untuk menyaksikan rekaman video Mandela, pengadilan dan penjara. (Ant/Xinhua-OANA)