pertanian

Denpasar (Metrobali.com)-

Sebanyak tujuh Kabupaten/kota di Bali mengoptimalkan lahan pertanian untuk meningkatkan swasembada pangan padi, jagung dan kedelai di Pulau Dewata.

“Pelaksanaan percepatan optimalisasi lahan pertanian tersebut diikuti sebanyak tujuh Kabupaten/kota di Bali, ” kata Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Oka Dharmawan di Denpasar, Kamis (15/1).

Ia mengatakan tujuh Kabupaten/kota tersebut yakni Denpasar, Buleleng, Tabanan, Karangasem, Jembrana, Gianyar, Klungkung.

Upaya mengoptimalkan lahan pertanian tersebut, lanjut dia, pemerintah pusat sudah memberikan bantuan kepada petani dalam bentuk benih dan pupuk (NPK, urea).

“Bantuan tersebut didapat dari pemeritah pusat berupa benih, pupuk,” ujarnya.

Untuk anggaran Tahun 2015, pemerintah pusat memberikan dana sebesar Rp28,6 miliar untuk membantu percepatan atau kontingensi pertanian di Bali.

“Bantuan ini untuk mengoptimalkan lahan seluas 8.280 hektar yang ada di Bali,” ujarnya.

Pihaknya mengakui kegiatan tersebut sudah dalam tahap penyemaian dilapangan sehingga diharapkan terjadi peningkatan swasembada pangan.

Ia menambahkan bahwa untuk masing – masing luasan lahan kepemilikan petani diberikan bantuan benih sebanyak 25 kilogram per hektar. Sedangkan pupuk urea diberikan 200 kilogram per hektar.

Kemudian, untuk pupuk NPK, kata dia, diberikan 150 kilogram per hektarnya ke masing – masing luasan kepemilikan petani.

Selain itu, pihaknya mengakui pemerintah memberikan bantuan mesin traktor, treser pompa air dalam kegiatan mempercepatan swasembada pangan. “Bantuan ini diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah pusat,” katanya.

Namun, Pengprov hanya mengalokasikan anggaran sesuai dengan usulan dari masing – masing kabupaten yang layak menerima bantuan itu sesuai dengan CPCL.

Ia mengharapkan dengan adanya bantuan tersebut petani di Bali dapat meningkatkan produksi 0,3 ton per hektar.

“Saat ini rata – rata produksi pertanian di Bali sebesar 5,6 ton per hektare dan dengan adanya bantuan tersebut ditargetkan peningkatan produksi menjadi 0,3 ton per hektare,” ujarnya. AN-MB