Tujuh anak tewas setelah perahu imigran tenggelam di Yunani

Seorang penyelam dari penjaga pantai Yunani menarik mayat seorang pengungsi anak menjauh dari kapal kayu yang tenggelam dekat pulau Lesbos Yunani 15 Oktober 2015.  (REUTERS/Giorgos Moutafis)
Athena (Metrobali.com)-
Sedikitnya tujuh anak tewas saat perahu yang mengangkut imigran tenggelam di laut lepas Yunani, Rabu, ketika petugas berjuang menyelamatkan sejumlah anak muda di tepi pantai di tengah krisis pengungsi di Eropa.Tiga orang dewasa juga tewas pada saat empat kapal mengarungi lautan berbahaya yang menyeberang dari Turki. Lebih dari 200 orang, sebagian besar mengalami hipotermia, diselamatkan dari lokasi tenggelam di lepas pantai utara Pulau Lesbos, Yunani, lapor AFP.

Foto-foto dari Lesbos, pintu masuk utama bagi gelombang kaum migran yang mencoba menuju Eropa, menunjukkan sejumlah dokter berupaya menyadarkan kembali anak-anak yang pingsan di pantai pulau itu.

Kemudian pada malam harinya, seorang perempuan tenggelam dan dua anak-anak ditemukan mengapung di Pulau Agathonisi, Yunani, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari pantai Turki.

Seorang bayi berusia satu tahun dalam kondisi kritis, Rabu malam, menurut polisi pelabuhan.

Kapal patroli, perahu pencari ikan, dan bahkan penduduk setempat dengan menggunakan jet ski bergabung dalam upaya pencarian korban lebih banyak lagi di perairan hingga malam hari, berjuang melawan angin kencang.

Polisi pelabuhan mengatakan bahwa belum diketahui pasti berapa orang yang masih terjebak di perairan, tempat petugas penyelamatan memberikan gambar yang menyedihkan dari sebagian besar orang yang berada di perahu yang terbalik di Pulau Lesbos.

Kecelakaan terbaru bulan ini mengakibatkan 39 orang imigran ditemukan tewas di perairan Yunani, menurut perhitungan AFP berdasarkan data dari polisi pelabuhan Yunani.

“Prioritas bagi Eropa harus tetap mengamankan pemukiman bagi pengungsi yang datang dari negara asal mereka,” kata Menteri Perkapalan Yunani Thodoris Dritsas dalam sebuah pernyataannya.

“Selama bangsa Eropa mengedepankan ego, maka penyelundup akan memperbesar jumlah kerugian bagi kehidupan pengungsi,” katanya menambahkan.

Deputi Direktur Amnesty International Eropa Gauri van Gulik mengatakan, “carut bahwa pemimpin Eropa memperkenankan rangkaian tragedi di pantai”.

Sejak awal tahun, 560 ribu migran dan pengungsi datang di Yunani melalui laut, lebih dari 700 ribu tiba di Eropa melalui Mediterania, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Lebih dari 3.200 orang tewas selama penyeberangan, IOM mengatakan, banyak dari mereka anak-anak.

Rabu juga, misi anti-penyelundupan manusia Maritim Eropa, Operasi Sophia, menyelamatkan sekitar 1.000 migran dari enam sampan and sebuah perahu pencari ikan di lepas pantai Libya, kata penjaga pantai Itali.

Upaya penyalamatan dilakukan oleh kapal-kapal dari Italia, Inggris, Slovenia, dan Jerman, katanya.

Operasi Sophia, di bawah koordinasi Italia, yang dirancang untuk menangkap para penyelundup dan merebut kapal mereka di Mediterania sebagai upaya Eropa untuk membendung gelombang migran yang menyeberangi lautan berbahaya.

Saat ini semua migran diselamatkan menuju Italia, kata petugas penjaga pantai Italia. Sumber : Antara