Para tawanan bekas militan ISIS yang ditahan Pasukan Demokratik Suriah di Manbij, Aleppo, Suriah utara. Banyak di antara mereka berasal dari negara-negara Eropa. (foto: ilustrasi).

Presiden AS Donald Trump memperbarui ancaman untuk mengembalikan tawanan militan ISIS ke negara asal mereka di Eropa, jika negara-negara di sana terus menolak untuk menerima kembali para militan tersebut.

Trump pada hari Jumat (20/9) mengatakan akan melanjutkan rencana untuk menarik pasukan di Suriah, dengan mengatakan AS telah memberi bantuan besar kepada dunia dengan menghilangkan kekhalifahan ISIS dan sudah waktunya negara-negara lain untuk bertindak.

“Kita meminta mereka untuk menerima kembali para tawanan perang ini,” kata Trump kepada wartawan dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Oval Office di Gedung Putih.

“Mereka menolak,” tambahnya. “Dan pada titik tertentu saya harus mengatakan, ‘Maaf, anda harus menerima mereka kembali atau kami akan membiarkan mereka menuju perbatasan anda.'”

Ini bukan pertama kalinya Trump mengecam sekutu-sekutu Eropa terkait militan asing ISIS. Pada bulan Februari, setelah mencuit kekhalifahan IS “akan runtuh,” presiden meminta para sekutu yang enggan menerima para militan yang ditangkap untuk bertindak. (my/pp) (VOA)