Kombinasi gambar-gambar yang dibuat pada 11 Juni 2019 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump pada 2 Juni 2019, dan mantan wakil presiden AS Joe Biden di Philadelphia, Pennsylvania, pada 18 Mei 2019. (Foto: Jim Watson dan Dominick Reuters/AFP)

Sejumlah anggota Faksi Demokrat hari Selasa (24/9) mempertimbangkan untuk melancarkan secara resmi penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump, pasca munculnya laporan medi yang menyebutkan Trump telah membekukan anggaran yang disetujui Kongres bagi Ukraina, sementara AS juga mendesak negara itu agar menyelidiki salah satu saingan politiknya.

Menghadapi tekanan yang kian memuncak, presiden berjanji untuk merilis “secara lengkap, tanpa diedit dan dinilai tidak rahasia” seluruh pembicaraan telponnya dengan pemimpin Ukraina, yang menjadi pusat perdebatan antara Kongres dan Gedung Putih terkait keluhan seorang pelapor.

Laporan sejumlah media mengatakan Trump telah menekan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, untuk menyelidiki kandidat calon presiden Partai Demokrat Joe Biden dan putranya, Hunter, yang pernah bekerja di sebuah perusahaan gas Ukraina.

“Anda akan melihat betapa sangat bersahabat dan tepatnya pembicaraan telpon itu. Tidak ada tekanan, dan tidak seperti mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya, tidak ada janji imbalan! Ini tidak lebih dari sekadar kelanjutan upaya mencari-cari kesalahan terbesar dan paling merugikan sepanjang sejarah!” demikian cuit Trump di Twitter hari Selasa (24/9).

Sebelumnya Trump mengukuhkan ia telah mengatakan kepada stafnya untuk menahan sekitar AS$400 juta dana bantuan bagi Ukraina selama beberapa hari sebelum melakukan pembicaraan telpon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

“Soal menahan anggaran tersebut, semuanya sudah dikucurkan,” ujar Trump. “Tetapi keluhan saya selalu, dan saya akan menahan lagi, dan akan terus menerus menahan dana seperti itu hingga Eropa dan negara-negara lain ikut berkontribusi pada Ukraina.”

Trump bersikeras ia tidak melakukan kesalahan ketika menelpon Zelenskiy, tetapi mengakui bahwa “ada tekanan terkait Joe Biden. Apa yang Joe Biden lakukan bagi putranya merupakan sesuatu yang seharusnya diselidiki.”

Tak lama setelah Trump berbicara hari Selasa, tim kampanye Joe Biden mengatakan mantan presiden itu berencana menyerukan Kongres untuk memulai proses pemakzulan terhadap Trump jika pemerintahnya tidak mulai bekerjasama secara penuh dengan penyelidikan Kongres dan memenuhi perintah pengadilan.”

Anggota Kongres yang juga tokoh hak-hak sipil, John Lewis, juga mendukung proses pemakzulan Trump, dengan mengatakan kepada mitra-mitranya di DPR bahwa ia “telah bersabar sambil mengupayakan setiap cara lain” dan mengingatkan “masa depan demokrasi kini menjadi taruhan.” [em/ii] (VOA)