Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di KTT G-7 di Biarritz, Perancis, 25 Agustus 2019.

Presiden AS Donald Trump dituduh berupaya campur tangan dalam pemilihan luar negeri setelah ia menelepon sebuah stasiun radio Inggris, Kamis (31/10).

Selama diskusi dalam siaran radio dengan ketua Partai Brexit Nigel Farage, Trump memuji Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebagailaki-laki yang fantastik dan “orang yang tepat untuk saat ini.”

Trump mendesak Farage untuk bekerja sama dengan Johnson, pemimpin Partai Konservatif, menjelang pemilihan nasional 12 Desember di Inggris. Brexit akan menjadi masalah inti dalam pemilu itu.

“Jika Anda bersatu dengannya, akan menjadi kekuatan yang tak terhentikan,” kata Trump di LBC Radio.

Farage akan menjadi salath satu kandidat dalam pemilu mendatang. Pada 2016, Farage berkampanye untuk pelaksanaan referendum 2016 tentang rencana Inggris keluar dari Uni Eropa.

Kampanye pemilihan di Inggris belum secara resmi dimulai. Hasil jajak pendapat terbaru menunjukkan Partai Tories yang dipimpin Johnson unggul atas Partai Buruh yang beroposisi, serta Demokrat Liberal. Partaipendukung Brexit yang dipimpin Farage dalam jajak pendapat memperoleh suara satu digit dan saat ini tidak memiliki perwakilan di Parlemen Inggris.

Meski demikian beberapa analis politik memandang hasil pemilu tidak bisa diprediksi. Ada potensi partai Farage memecah suara Brexit dan menyebabkan Partai Konservatif tanpa mayoritas.[my/pp] (VOA)