Bangli (Metrobali.com)-
Berkembangnya usaha kuliner yang begitu pesat tentu membuat setiap orang ingin mencari peluang usaha di bidang ini. Hal ini membuat sebagian orang yang belum mempunyai bekal ketrampilan di bidang kuliner ingin sekali belajar ataupun memperdalam pengetahuannya di bidang ini. Untuk itu dalam rangkaian  memperingati Hari Ibu ke 83 yang jatuh pada 22 Desember mendatang, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli bekerjasama dengan PT. Hosana Inti Elizabet Jakarta, Senin (19/12) menggelar pelatihan kuliner pembuatan kue dan masakan nasional. acara yang dilaksanakan di Aula Dinas Pertanian Bangli diikuti oleh 50 Peserta, yang terdiri dari anggota PKK Kabupaten Bangli, Darmawanita Persatuan, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kab Bangli dan Ikatan Wanita Usaha Indonesia (IWPI). Pelatihan ini dibuka langsung oleh Ketua PKK Kabupaten Bangli Nyonya Erik Gianyar didampingi Ketua GOW Kab Bangli Sariasih Sedana Arta.
Ketua TP PKK Kab. Bangli Erik Gianyar mengatakan, materi yang disajikan dalam pelatihan memasak ini diajarkan oleh 2 orang instruktur dari PT. Hosana Inti Elizabet Jakarta yang memang ahli dibidangnya. Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah memberikan pembekalan kepada para ibu-ibu untuk meningkatkan kemampuan memasaknya, sehingga bisa membuka peluang baru untuk menambah penghasilan keluarga seperti membuka restarant, usaha catering ataupun usaha lainnya. “Materi yang diajarkan ini ditentukan berdasarkan tren kuliner yang ada di pasaran saat ini, seperti membuat kue bolu, kue tart, mie ayam, mie sayur, opor ayam dan lainnya,”ucapnya.
Dikatakan juga, Keahlian dari para pengajar dalam memberikan materi memang tak perlu diragukan lagi, karena pengajar selalu berinteraksi dengan para peserta. Tak hanya sekedar memasak, pada awal pelatihan para peserta juga diajak untuk mempersiapkan semua bahan yang akan digunakan dalam praktik, mulai dari memilah, mengupas, memotong hingga membersihkan bahan.
Setelah bahan siap, satu per satu resep kemudian dipraktikkan. Berbagai tips dan tanya jawab pun juga diberikan disela-sela praktik berlangsung. Para peserta yang kesulitan dalam praktik juga dibantu oleh instruktur. Selesai dengan mempraktikkan semua materi yang diajarkan, maka para instruktur memberikan contoh cara menyajikan makanan yang benar dan menarik. Para peserta pun sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
Setelah makanan ditata sedemikian rupa, maka para peserta bisa langsug mencicipi makanan hasil praktik yang sudah disajikan. Para peserta pelatihan merasa puas dengan jalannya pelatihan ini. Karena selain materi yang diajarkan menarik, juga diajarkan oleh tenaga-tenaga yang memang ahli di bidangnya. “kita berharap kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi peserta pelatihan untuk mengembangkan diri baik sebagai ibu rumah tangga ataupun sebagai  pengusaha makanan”ungkap Erik Gianyar.