Foto: Tokoh muda asal Banjar Kaleran, Desa Bungbungan I Putu Agus Putra Sumardana, S.H.,(kiri) yang juga  Ketua LBH Pemuda Sejati bersama Tokoh Masyarakat Desa Bungbungan Nyoman Swenten (tengah).

Klungkung (Metrobali.com)-

Semangat sejumlah tokoh muda Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung terus bergelora untuk menggali potensi pariwisata Desa Bungbungan dan menjadi desa ini sebagai Desa Wisata.

Semangat dan totalitas membangun desa ini tidak surut dan padam walau saat ini merebak pandemi virus Corona yang juga sudah menelan sejumlah korban di Bali.

“Kita harus tetap berpikir positif dan berkarya. Memang kita harus waspada dan mencegah penyebaran virus Corona tapi bukan berarti kita jadi patah semangat dan tidak melakukan apa-apa untuk membangun daerah kita,” kata I Putu Agus Putra Sumardana S.H., tokoh muda asal Banjar Kaleran, Desa Bungbungan, Senin (16/3/2020).

Agus yang juga merupakan Ketua LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Pemuda Sejati ini mengajak masyarakat dan tokoh masyarakat Bumbungan sambil waspada Corona juga memikirkan langkah-langkah untuk membangun Desa Wisata Bumbungan.

Para generasi muda, warga desa dan tokoh-tokoh desa diajak bersatu padu dengan kesadaran panggilan hati mengabdi membangun desa. Salah satunya langkah awal yang diperlukan adalah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Sebab Pokdarwis merupakan unjung tombak desa wisata. Jadi ketika Pokdarwis ini tidak ada maka desa yang sudah menjadi desa wisata pun bisa mati suri bahkan ibaratnya “layu sebelum berkembang”.

“Apalagi bagi desa yang baru menyiapkan diri sebagai desa wisata maka keberadaan Pokdarwis ini menjadi sangat vital sebagai salah satu faktor pendorong dan katalisator perkembangan penggalian dan pengemasan potensi desa wisata di Bumbungan,’ ujar Agus.

Maka diharapkan kesadaran penuh masyarakat Desa Bumbungan mendukung pengembangan pariwisata di desanya dengan membentuk Pokdarwis. “Jadi saya ajak anak-anak muda, pengurus dan anggota STT, para praktisi maupun mahasiswa pariwisata serta tokoh masyarakat bersama-sama menginisiasi pembentukan Pokdarwis di Desa Bungbungan,” ujar Agus.

Bersama Bangun Desa Bungbungan

Menurut Agus memang warga yang bergabung di Pokdarwis ini tidak digaji melainkan kelompok sukarela untuk gotong royong, melainkan ngayah dulu ikut membangun desa. Jadi mestinya kesadaran dan rasa memiliki untuk membangun desa wisata ini yang harus dibangun terlebih dahulu.

“Saya pun di forum Musdes nanti akan memaparkan secara detail rencana desa wisata ini, sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat agar dengan sendirinya berinisiatif mebentuk Pokdarwis,” kata Agus.

Tokoh muda yang juga advokat muda ini pun berharap  inisiatif membentuk Pokdarwis harus datang juga dari kalangan generasi muda seperti juga STT (Sekaa Teruna Teruni) dan Karang Taruna. Jadi dua organisasi kepemudaan ini harus jadi motor penggerak dan pelopor pengembangan desa wisata di daerahnya.

“Generasi muda milenial harus mampu jadi inisiator mengembangkan desa wisata. Mereka ini kan kreatif dan melek teknologi. Jadi harus aktif untuk membangun desa wisata mulai, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dan monitoring,” katanya.

Ia juga berharap Pemkab Klungkung melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung agar terus mendorong pembentukan Pokdarwis di desa wisata. Salah satunya dengan mengedukasi  dan menyadarkan betapa pentingnya peran aktif bersama membangun desa wisata ini.

Yang tidak kalah penting pula Pemda Klungkung dan pengelola desa wisata harus proaktif menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait seperti perguruan tinggi atau kampus pariwisata untuk membantu membangun SDM pengelola desa wisata. Hingga juga menjalin kerjasama dengan travel agent untuk mempromosikan desa wisatanya kepada wisatawan.

LBH Pemuda Sejati Siap Dampingi Aspek Hukum

Agus pun menegaskan LBH Pemuda Sejati yang dipimpinnya siap memberikan dukungan dari aspek hukum dan pemenuhan persyaratan administrasi serta proposal pengajuan status Desa Wisata Bungbungan.

“Dari sisi hukum, LBH Pemuda Sejati siap memback up dari nol dan mengawal secara berkesinambungan,” ujar Agus.

LBH Pemuda Sejati akan memberikan masukan terkait cita-cita mewujudkkan Desa Wisata Bungbungan.  Seperti harus dipersiapkn juga pendataan status tanah di desa , misalnya  jalan yang menuju obyek wisata/sungai apakah milik pribadi/milik desa/atau lainnya.

“Itu harus jelas terlebih dahulu agar tidak menjadi sengketa di kemudian hari. Kami siap membantu di bidang itu selain membantu merumuskan proposal pengajuan desa wisata,” pungkas Agus.

Ini Potensi Wisata Desa Bungbungan

Seperti diberitakan sebelumnya, Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Sayangnya potensi tersebut belum dilirik dan dikembangkan dengan serius.

“Kami harapkan dan dorong Desa Bungbungan bisa dikembangkan jadi Desa Wisata. Sebab banyak potensi yang bisa dikembangkan jadi daya tarik pariwisata,” kata Nyoman Swenten, Tokoh Masyarakat Desa Bungbungan, Senin (9/3/2020).

Menurut Swenten ada sejumlah daya tarik pariwisata yang bisa dikemas untuk menjadikan Desa Bungbungan sebagai Desa Wisata.

Pertama, desa ini memiliki ratusan sungai yang potensial dikembangkan sebagai objek wisata arum jeram atau rafting. Persawahan di desa ini juga bisa dikemas menjadi bagian jalur tracking menuju sungai tempat arum jeram.

“Jadi wisata adventure dan wisata alam bisa dikembangkan di Desa Bungbungan untuk mendukung desa wisata,” imbuh Swenten yang digadang-gadang sebagai Calon Perbekel Desa Bungbungan ini.

Kedua, Desa Bungbungan bisa menjadi destinasi wisata duren sebab desa ini juga dikenal sebagai penghasil duren terbesar di Kecamatan Banjarangkan. Desa ini bisa saja nantinya menjadi destinasi wisata kuliner yang menyediakan beragam olahan dari duren.

“Saat panen raya harga duren anjlok hanya Rp 5 ribu per buah. Jadi kalau dibuat wisata duren dengan beragam produk olahan dan menjadi oleh-oleh khas Bungbungan kan bagus , selain untuk menambah penghasilan petani,” ujar Swenten.

Dengan adanya wisata duren diharapkan home industry atau industri rumah tangga bisa berkembang dan muncul beragam oleh-oleh kuliner dari duren khas Bungbungan. “Nanti kita buatkan brandingnya agar jadi kebanggaan Desa Bungbungan,” tegas Swenten.

Pihaknya pun berharap, upaya mewujudkan Desa Wisata Bungbungan bisa dikerjakan bersama-sama semua stakeholder terkait di desa dan mendapatkan dukungan, pembinaan dan pendampingan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung dan instansi terkait.

“Kami akan ajak pelaku pariwisata, tokoh masyarakat, generasi muda, pemerintahan desa, Dinas Pariwisata agar bersama-sama membantu menggali potensi wisata di Desa Bungbungan,” pungkas Swenten. (wid)