Foto: Sekretaris DPC Partai Demokrat Bangli, Made Sudiasa.

Bangli (Metrobali.com)-

Badai dan prahara yang menerpa Partai Demokrat belum berlalu. Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GKP-PD) masih terus berlangsung walau sudah ada tujuh kader pengkhinat aktor GPK-PD yang dipecat DPP Partai Demokrat.

Upaya mendongkel dan mengkudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menghembuskan isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat bahkan dilakukan dengan cara-cara kotor dan menghasut kader-kader Demokrat di daerah agar ikut gerakan ini dan mendorong adanya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Bahkan belakangan berembus isu akan digelar KLB Partai Demokrat di Bali.

Beberapa pengurus DPC partai Demokrat Kabupaten /Kota di Bali telah dihubungi maupun diajak bertemu langsung oleh seseorang salah satunya merupakan mantan kader Partai Demokrat yang kini telah menjadi pengurus di partai lain. Kedatangan mantan kader Demokrat dan petinggi partai lain/pengurus DPP partai lain itu cawe-cawe berusaha mengajak beberapa pengurus DPC Partai Demokrat di Bali untuk menggelar KLB yang kabarnya bakal digelar di Bali.

Atas adanya upaya ini, DPC Demokrat di Bali menolak KLB illegal tersebut, apalagi dihembuskan isu KLB ilegal ini akan digelar di Pulau Dewata Bali. DPC Demokrat di Bali juga menolak upaya cawe cawe petinggi kader partai lain luar Demokrat yang ikut mendorong KLB.

“Kami DPC Partai Demokrat Bangli secara tegas menolak KLB dilaksanakan di Bali. Kami akan ‘puputan”kalaupun KLB dipaksanakan di Bali. Kami juga tegas menolak upaya cawe cawe petinggi partai lain luar Demokrat yang ikut mendorong KLB.,” kata Sekretaris DPC Partai Demokrat Bangli, Made Sudiasa saat dihubungi, Minggu (28/2/2021).

Sudiasa tak menampik adanya upaya mengajak pengurus DPC Demokrat di Bali untuk mendukung KLB yang dilakukan oleh mantan kader Demokrat dari Bali dan kini menjadi petinggi partai lain lain . Namun Sudiasa mengaku sampai saat ini dirinya belum dihubungi maupun didatangi oknum yang juga merupakan mantan kader Partai Demokrat tersebut.

“Kita dengar seperti itu juga. DPC Bangli sampai saat ini belum dihubungi ataupun diajak bertemu oleh oknum itu,”ujar Sudiasa.

Ia beranggapan, mantan kader yang dikeluarkan dari partai berlambang mecy itu sudah tak patut lagi untuk digugu dan ditiru. “Urus saja partainya sendiri jangan lagi ngurus partai orang lain,” katanya mewanti-wanti.

Sudiasa  sangat menyesalkan prilaku oknum tersebut yang sudah menyatakan keluar dari Partai Demokrat dan sudah menjadi pengurus partai lain sehingga sudah tidak ada urusan apapun dengan Partai Demokrat.Namun kenapa malah kesana kemari menghubungi pengurus Partai Demokrat di daerah untuk mengajak menggelar Kongres Luar Biasa.

“Mereka kan sudah keluar dari Partai Demokrat, ngapain cawe -cawe ngurus Partai Demokrat lagi,”sesal Sudiasa yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangli ini.

Sudiasa meyakini bahwasannya ulah  oknum tersebut sengaja ingin merusak Partai Demokrat. “Pada dasarnya mereka itu ingin merusak saja (Partai Demokrat) artinya mereka tidak rela Partai Demokrat ini besar, tidak berhasil mengurus partai lain setelah pindah dari Demokrat jadi kepengin lagi cawe-cawe di Partai Demokrat, “bebernya seraya menyebut hal yang dilakukan mantan kader Partai Demokrat tersebut sangat tidak etis.

“Harapan saya janganlah cawe-cawe dalam kaitannya ikut membuat kisruh di Partai Demokrat,”harap Anggota DPRD Bangli tiga periode asal asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli ini.

Secara khusus Sudiasa menegaskan Partai Demokrat di Bangli khusunya dan Bali umumnya akan ‘puputan’ melawan kaitannya dengan orang-orang yang berkeinginan merusak Partai Demokrat.

“Kita sudah sepakat bahkan temen-temen semuanya baik di DPC dan DPD akan puputan melawan mereka-mereka itu yang ingin merusak Partai Demokrat.Andai kata KLB yang mereka rencanakan diadakan di Bali, kami siap puputan untuk menghadang mereka,”pungkas Sudiasa. (wid)