Keterangan foto : Advokat senior yang juga “panglima hukum” Mantra-Kerta di Pilgub Bali 2018, Togar Situmorang/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Struktur tim pemenangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin di tingkat nasional tengah dimatangkan dan diperkirakan diumumkan akhir pekan ini. Selanjutnya struktur tim pemenangan ini akan terbentuk hingga ke tingkat provinsi atau daerah.

Khusus untuk di Bali, sejumlah aspirasi mengemuka agar Ketua DPD Golkar I Provinsi Bali I Ketut Sudikerta yang juga Wakil Gubernur Bali periode 2013-2018 yang menjadi “panglima” pemenangan Jokowi. Salah satu aspirasi dan dukungan ini datang dari advokat senior yang juga “panglima hukum” Mantra-Kerta di Pilgub Bali 2018, Togar Situmorang.

“Kami dukung Pak Sudikerta menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” tegas Togar saat ditemui di sela-sela peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-73, di Denpasar, Jumat (17/8/2018).

Menurutnya ada sejumlah pertimbangan baik dari sisi politik maupun kapabilitas untuk mengunggulkan Sudikerta mengomandoi kemenangan Jokowi di Bali. Pertama, Sudikerta sebagai Ketua DPD Golkar Bali tentu mencerminkan bagian dari koalisi partai pengusung Jokowi sehingga juga ada pembagian tugas. Kedua, Sudikerta sudah mengenal betul medan politik di Bali serta sudah dikenal pula oleh masyarakat Bali.

Ketiga yang paling penting agar ada kelihatan sinergi pasca Pilgub Bali 2018 yang jelas-jelas dimenangkan pasangan I Wayan Koster dan Cok Ace (Koster-Ace) atas rivalnya Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).

“Jadi ada kebersamaan dan kedekatan Pak Koster dan Pak Sudikerta memenangkan Jokowi di Bali, untuk jadi presiden dua periode,” tegas Togar yang dikenal sebagai advokat yang tidak segan-segan memberi bantuan hukum gratis kepada masyarakat kurang mampu dan tertindas dalam penegakan hukum.

Sementara secara kapabilitas, Sudikerta tentu tidak perlu diragukan lagi. Karir politiknya sudah teruji di medan laga pileg sebagai anggota DPRD Bali maupun pilkada sebagai Wakil Bupati Badung dua periode dan Wakil Gubernur Bali satu periode. Termasuk juga sebagai Ketua DPD Golkar Bali dua periode

Jadi kekuatan Sudikerta untuk menggalang massa, mempersuasi publik untuk memilih Jokowi dan mengkonsolidasikan kekuatan lintas parpol sudah sangat mumpuni. “Beliau sudah berpengalaman memenangkan hajatan politik dan tentu sangat mampu merebut hati masyarakat untuk memilih Jokowi,” imbuh advokat yang saat ini tengah menyelesaikan disertasi di Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Universitas Udayana (Unud).

Seperti diketahui Ketua Tim Pemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu di Bali adalah Ketua DPD PDI P Bali I Wayan Koster yang kini merupakan Gubernur Bali terpilih periode 2018-2023 dan akan segera dilantik pada 17 September ini. Terkait hal itu, Togar mengatakan sebaiknya Koster tidak berambisi lagi untuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Koster sebaiknya fokus mewujudkan program kerjanya demi kesejahteraan masyarakat Bali.

“Selamat kepada Koster yang akan dilantik sebagai Gubernur Bali. Pak Sudikerta juga akan menyerahkan jabatan sebagai Wakil Gubernur Bali per 28 Agustus. Jadi alangkah bijaksananya jika Tim Pemenangan Jokowi di Bali diserahkan kepada Ketua DPD Golkar Bali (Sudikerta-red) yang merupakan bekas rival Pak Koster di Pilgub Bali 2018. Sehingga Pak Koster bisa fokus pada visi misinya,” ujar Togar yang juga nyaleg ke DPRD Bali dapil Denpasar dari Partai Golkar nomor urut 4 itu.

Maka Sudikerta pun usai menjabat Wakil Gubernur juga bisa fokus untuk menggalang kekuatan pemenangan Jokowi di Bali dengan didukung juga kader-kader partai koalisi.

Pewarta : Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati