Shanghai, (Metrobali.com) –

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan pemimpin Rusia Vladimir Putin Selasa berjanji akan membangun hubungan antara dua anggota Dewan Keamanan PBB itu, yang keduanya menghadapi kecaman internasional dan sengketa wilayah.

Putin mengunjungi Tiongkok untuk pertama kali sejak Xi memangku jabatan tahun lalu untuk meresmikan pelatihan angkatan laut gabungan di Laut Tiongkok Selatan dan mengadiri satu konferensi tingkat tinggi keamanan Asia.

Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa memburuk pada tingkat rendah pasca Perang Dingin dalam bulan-bulan belakangan ini menyangkut penguasaanya atas Kremia dan tuduhan-tuduhan Barat bahwa Moskow menggerakkan kerusuhan di bagian timur Ukraina.

Pada saat yang sama, Beijing terlibat percekcokan dengan tetangga-tetangganya menyangkut wilayah yang disengketakan termasuk dengan Vietnam, Jepang dan Filipina.

Xi, yang menyebut Putin “kawan lama saya” ketika bertemu untuk berunding di Shanghai, mengatakan membangun satu kemitraan strategis adalah satu pilihan yang perlu bagi membangun satu dunia multi-kutub, kata kantor berita Xinhua.

Putin menyeru peningkatan perdagangan bilateral menjadi 100 miliar dolar AS pada tahun 2015, meningkat dari hampir 90 miliar dolar tahun lalu, melalui kerja sama dalam penerbangan, angkasa luar, sektor-sektor hasil pabrik dan energi,kata Xinhua.

Kedua negara menandatangani sejumlah besar pejanjian, kata Xinhua, tetapi tidak segera memberikan rincian.

Para pejabat dari kedua negara mengatakan perusahaan-perusahaan hampir merampungkan satu perjanjian yang tertunda lama bagi Rusia untuk mengekspor gas alam ke Tiongkok yang sangat membuntuhkan energi sementara Moskow memperluas pemasarannya ke luar Eropa.

Kedua negara itu adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto, secara reguler dikecam oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia, dan bekerja sama untuk melawan Amerika Serikat dalam sejumlah masalah.

Kedua negara itu adalah sekutu dekat dalam Perang Dingin, ketika China dan Uni Soviet saat itu adalah negara komunis.

Tetapi satu surat kabar pemerintah Tiongkok Selasa membantah bahwa usaha untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Rusia bertujuan menghadapi Barat termasuk AS.

Hubungan yang lebih dekat tidak diarahkan pada negara ketiga tetapi memainkan peran penting dalan saling mendukung mengawasi bidang strategis dan menghindari tekanan dari luar,” kata Global Times, yang dikeanal dengan sikap tajuk rencananya yang masinalistik.

Para pemimpin Tiongkok dan Rusia itu Rabu akan menghadiri pembukaan resmi konferensi mengenai Interaksi dan Tindakan Membangun Kepercayaan di Asia, satu forum keamanan Asia, pada saat Tiongkok terlibat konflik dengan tetangga-tetangganya di Asia.

Hubungan antara Beijing dan Hanoi memburuk setelah tindakan Tiongkok awal bulan ini untuk mengirim satu anjungan pengeboran minyak ke perairan yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan yang memicu protes anti Tiongkok di Vietnam yang menewaskan dua warga Tionghoa.

(Ant) –



Tiongkok dan Jepang juga terlibat sengketa menyangkut pulau-pulau di Laut Tiongkok Timur, sementara Filipina menuduh Tiongkok mengklaim satu terumbu karang dalam zona ekonomi ekslusifnya sesuai dengan konvensi PBB.