Foto: Ketua BKOW Provinsi Bali periode 2014-2019 Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda dan pengurus saat audiensi menemui Ketua Dharma Pertiwi Penasehat BKOW Provinsi Bali Riza Benny Susianto (istri dari Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto) Rabu (3/7/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali periode 2014-2019 Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.,sangat serius menyiapkan suksesi kepemimpinan dan regenerasi di tubuh organisasi ini.

Hal ini terkait Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Pimpinan (Rapim) serangkaian pemilihan Ketua Umum BKOW Provinsi Bali periode 2019-2024 yang direncanakan 15 Desember 2019 mendatang.

Tini Gorda bersama jajaran pengurus pun melakukan audiensi menemui sejumlah penasehat BKOW Bali yang berasal dari unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk meminta masukan dan dukungan demi kesuksesan Raker dan Rapim ini.

Salah satunya Ketua Dharma Pertiwi Penasehat BKOW Provinsi Bali Riza Benny Susianto (istri dari Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto). Audiensi digelar di rumah jabatan Pangdam IX Udayana, Rabu (3/7/2019).

“Kami mohon arahan, petunjuk dan dukungan agar Raker dan Rapim dan pemilihan Ketua BKOW Bali yang baru berjalan lancar,” kata Tini Gorda.

Dalam audiensi ini Ketua Dharma Pertiwi Penasehat BKOW Provinsi Bali Riza Benny Susianto memberikan sejumlah masukan penting.

Salah satunya bagaimana agar semua penasehat BKOW Bali dipertemukan dalam suatu agenda acara khusus dengan jajaran pengurus BKOW Bali agar bisa memberikan masukan terkait pemilihan ketua umum dan menyinergikan semua progam atau kegiatan ke depannya.

“Sesuai saran beliau (Riza Benny Susianto,red) kami harapkan semua penasehat sama-sama kawal proses ini,” ujar Tini Gorda yang juga Ketua DPD IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Provinsi Bali itu.

“Jadi tidak ada kekhawatiran soal pengganti Gung Tini. Siapapun Ketua BKOW Bali yang baru pasti bisa melanjutkan roda organisasi dan bersinergi dengan berbagai pihak,” imbuh tokoh perempuan yang juga Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali ini.

Ke depan diharapkan juga ada semacam MoU (Mutual of Understanding) diantara para penasehat BKOW Bali agar progam organisasi yang mewadahi 29 induk organisasi wanita ini dapat berjalan dan berkelanjutan.

“Saya yakinkan ke induk-induk organisasi BKOW Bali bahwa organisasi ini harus terus eksis siapapun pemimpinnya. Saya pun punya tanggung jawab moral menyukseskan suksesi kepemimpinan dan regenerasi di BKOW. Saya ingin memberikan legacy pada organisasi ini,” ujarnya.

Gelar Road Show ke Seluruh Induk Organisasi

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali periode 2014-2019 Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H.,akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 15 Desember 2019 mendatang.

Suksesi kepemimpinan pun tengah disiapkan BKOW Bali yang mewadahi 29 induk organisasi wanita ini. Rangkaian dilakukan melalui road show Ketua BKOW Bali dan jajaran pengurus ke masing-masing induk organisasi.

Road show dimulai dengan mendatangi pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bali pada Minggu (30/6/2019) lalu secara maraton dilanjutkan ke induk organisasi lainnya.

Dalam konteks pemilihan Ketua BKOW Bali periode 2019-2024, Tini Gorda ingin memperkenalkan dan menggaungkan kembali keberadaan organisasi ini.

“Kami juga ingin tekankan bahwa wadah BKOW itu bukan hanya Gung Tini tapi organisasi yang sudah berusia 56 tahun. Jadi biar tidak dipikir BKOW moncer dan identik dengan Gung Tini,” kata tokoh perempuan yang akrab juga disapa Gung Tini itu.

“Karena usia organsiasi ini sudah 56 tahun lah ketika saya jadi pemimpin maka BKOW ini harus berwarna dan menjalankan fungsinya dengan baik. Sehingga pendahulu-pendahulu kami berasa bangga bahwa pada tahun 1963 beliau tidak rugi membuat wadah ini,” imbuh Tini Gorda.

Road show ini dijadwalkan digelar hingga Agustus. Lalu diharapkan sudah muncul usulan nama-nama calon Ketua BKOW Bali yang baru dari masing-masing induk organisasi paling lambat pada September 2019.

“Kami minta kepada setiap induk organisasi mengusulkan satu nama calon ketua berserta persyaratannya. Nanti kami seleksi,” ujar Tini Gorda yang juga mantan Ketua Perdiknas Denpasar itu.

Lalu Oktober dilanjutkan dengan seleksi administrasi. Kemudian penyampaian visi misi pada November. Lalu pada tanggal 15 Desember akan ditetapkan Ketua BKOW Bali terpilih.

“BKOW Bali siap menjalankan regenerasi. Harapannya progam yang sudah dijalankan baik yang bersinergi dengan progam pemerintah pusat maupun daerah agar dapat dilanjutkan oleh ketua baru. Lalu progam yang belum optimal agar dapat ditingkatkan,” ujar Tini Gorda.

Dalam 10 tahun kepemimpinannya di BKOW Bali (periode 2009-2014 dan 2014-2019), Tini Gorda juga benar-benar menekankan penguatan delapan fungsi keluarga dimulai dari anggota induk organisasi BKOW kemudian untuk menularkan spirit itu ke masyarakat Bali. “BKOW jadi garda terdepan menguatkan delapan fungsi keluarga,” tegasnya.

Diharapkan delapan fungsi keluarga ini agar terus benar-benar dioptimalkan. Sebab sisa untuk bisa mencetak generasi emas Indonesia tahun 2045 tinggal 26 tahun lagi. (wid)