Keterangan Foto : Orientasi wawasan kebangsaan bagi Penyuluh Agama Hindu

Gianyar (Metrobali.com)-

Sebanyak 50 orang penyuluh Agama Hindu di Kabupaten Gianyar diberikan wawasan tentang kebangsaan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan keutuhan NKRI di Aula Padi Buffet, Desa Saba, Kabulaten Gianyar, Selasa (7/5).

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gianyar Ida Bagus Made Oka Yusa Manuaba, SH., M.Si berharap dengan diselengrakannya kegiatan orientasi wawasan kebangsaan ini peserta diharapkan mampu mengimplementasikan kepada masyarakat tentang Dharma Agama dan Dharma Negara.

“Saya berharap para penyuluh Agama Hindu yang telah tersebar di tujuh kecamatan dan sampai pada 64 desa di Gianyar  mampu menjadi corong dari Kantor Kementerian Agama itu sendiri.  Meskipun ini sebagai langkah ngayah dalam bernegara,” ujarnya.

Ida Bagus Yusa Manuaba menyampaikan agar penyuluh hendaknya mamlu meningkatkan kualitas pendidikan Agama, khususnya Agama Hindu yang dimulai dari lingkungan keluarga.

Dibarapkan juga agar pemyuluh tidak menggiring isu atau permasalahan yang dapat meruncingkam suatu permasalahan di dalam Desa namun sebaliknya dapat meredakan persoalan dan permasalahan yang ada.

“Para penyuluh ini juga jangan smapai menggiring isu atau permasalahan yang meruncingkan suatu permasalahan di dalam desa. Tetapi harus mampu meredakan persoalan dan permasalahan yang ada.  Begitu juga dengan mempetakan wilayah yang mana rawan konflik, sehingga bisa kita rangkul dengan pendekatan sesuai ajaran agama,” ucapnya.

Dilanjutkan oleh Ida Bagus Yusa Manuaba bahwa para penyuluh juga dapat memegang teguh rasa toleransi antar umat beragama.
“Para penyuluh juga harus memegang teguh rasa toleransi pada intern maupun ekstern agama. Terlebih saat menemukan sesuatu di media sosial agar jangan dishare sebelum disaring terlebih dahulu. Karena itu bisa saja dapat memecahbelah kerukunan yang ada di Gianyar,” katanya.

Salah satu peserta penyuluhan Wayan Dharma Jaya menyampaikan bahwa orientasi wawasan kebangsaan ini sangat membantu, terlebih mengingat pasca pemiku kondisi kurang kondusif dan rentan terjadinya perpecah belahan antar umat beragama.

“Orientasi ini sangat membantu saya ketika nanti melakukan penyuluhan di masyarakat. Mengingat pasca pemilu ini kondisinya kurang kondusif dan rentang mengalami perpecahan dalam masyarakay karena berbeda pilihan politik,” ungkapnya.(ctr).