Foto : Tim Verifikasi  dan Evaluasi melaksanakan verifikasi dan evaluasi di peternakan mandiri Sus Swinery, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (3/7).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam rangka Haktenas ke-23 Tahun 2018 dan Hut Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2018 mengadakan Verifikasi dan Evaluasi Calon penerima anugerah IPTEK dan Silpakara Nugraha yang melibatkan Pemerintah Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali. Pada Selasa (3/7) Tim Verifikasi  dan Evaluasi tersebut melaksanakan verifikasi dan evaluasi di peternakan mandiri Sus Swinery, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar yang merupakan usulan Pemkot Denpasar dalam bidang kreatifitas dan inovasi masyarakat.

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Denpasar, IA. Purbadewi mengatakan dengan diadakannya kegiatan tersebut, maka kabupaten/ Kota diminta untuk mengirim usulan nama calon penerima anugerah IPTEK katergori kreativitas dan inovasi masyarakat serta anugrah Silpakara Nugraha .

Karenanya, Balitbang Denpasar mengajukan 3 calon penerima anugerah IPTEK yang akan mewakili Kota Denpasar diantaranya Peternakan Mandiri Sus Swinery, UD. Rama Sat Dharma dan CV. Bali Orti Grafity. Dari ketiga calon yang  diajukan dan diverifikasi di Provinsi maka hanya satu yang dapat dijadikan calon penerima anugrah tersebut yakni peternakan mandiri Sus Swinery.

Sementara pemilik Peternakan Mandiri Sus Swinery, dr. Deni Surasandi, Sp.OG(K) mengatakan sistem penggemukan babi dengan mengadopsi sistem Murphy Brown. Dimana pola tersebut diimplementasikan dalam pola kandang, pemberian pakan dan sistem pengolahan limbah secara baik serta pekerja yang professional dan tentunya hygienis .

Lebih lanjut dikatakan, Kondisi kandang dengan ukuran yang telah ditentukan dan sistem limbah secara baik sehingga tidak menimbulkan bau dan dampak bagi lingkungan sekitar. Tentunya dengan sistem beternak seperti ini merupakan solusi dalam beternak dan penggemukan babi di daerah perkotaan.

Lebih lanjut, dr. Deni Surasandi Sp.OG(K) mengaku saat ini pihaknya melibatkan empat pekerja untuk pemberian pakan ternak dua kali sehari serta secara rutin setiap dua bulan sekali memberikanan obat cacing. Pihaknya memiliki kapasitas penggemukan babi sekitar 276 ekor, dimana setiap bulannya pihaknya mengaku dapat menghasilkan kurang lebih sebanyak 40 ekor babi untuk dipanen.

Editor : Whraspati Radha