Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dikoordinir Kabag Perekonomian Setda Badung, A.A. Sagung Rosyawati melaksanakan sidak ke sejumlah pasar tradisional di Badung, Jumat (17/5).

Badung (Metrobali.com)-

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dikoordinir Kabag Perekonomian Setda Badung, A.A. Sagung Rosyawati melaksanakan sidak ke sejumlah pasar tradisional di Badung, Jumat (17/5). Sidak menyasar tiga tempat yaitu Bulog Sempidi, Pasar Desa Adat Blahkiuh dan Pasar Dalung. Tim TPID Badung terdiri dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan, Dishub, Bagian Humas, Bagian Sumber Daya Alam dan Perumda Pasar Mangu Giri Sedana.

Kabag Perekonomian Setda Badung, A.A. Sagung Rosyawati, mengatakan sidak pasar ini dalam rangka menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga di bulan puasa dan hari raya Idul Fitri tahun 2019. Hal ini juga menindaklanjuti high level meeting TPID Provinsi Bali dan Kabupaten Badung. Dari peninjauan ke pasar, terlihat harga komoditas bahan pokok cenderung stabil. “Jika sebelumnya bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan, namun per hari ini (kemarin-red) harganya sudah turun dan stabil. Bawang merah sebelumnya mencapai 40 ribu per kg sekarang sudah 20 per kg, sedangkan bawang putih sudah 25 ribu per kg,” jelasnya.

Kepala Gudang Bulog Sempidi, I Gede Suranaya mengatakan, ketersediaan pangan menyambut hari raya Idul Fitri, di gudang bulog tidak ada masalah dan sudah siap semuanya. Persediaan khususnya beras medium dan premium sudah siap untuk kebutuhan enam bulan kedepan, begitu pula stok gula juga aman. “Untuk ketersediaan beras di bulog sebanyak 1.500 ton, gula 200 ton dan bawang merah ada 5 ton,” tambahnya.

Mengenai distribusi bahan pokok, Kadis Perhubungan Badung A.A. Rai Yuda Dharma menambahkan, bahwa distribusi barang khususnya sembilan bahan pokok sudah berjalan dengan lancar. Pihaknya akan terus mengawal sehingga tidak terjadi hambatan-hambatan dalam pendistribusian bahan pokok tersebut. “H-5 itu sudah tentu distribusi bahan pokok dari Jawa pasti akan ada pengaturan mengenai keberangkatan angkutan barangnya. Akan ada pengendalian dalam rangka memperlancar arus mudik lebaran. Terutamanya bahan-bahan pokok akan bisa masuk ke Bali, kemudian terkait dengan bahan bangunan akan dikendalikan sehingga tidak terjadi hambatan di jalan,” terangnya.

Editor : Hana Sutiawati