Selly

Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar Ny Selly Dharmawijaya Mantra menyelenggarakan program inovasi “melancaran” atau berkunjung ke pasar tradisional.

“Program ini salah satu bentuk mendukung program Pemerintah Kota Denpasar untuk menyosialisasikan pasar tradisional pada ibu-ibu rumah tangga,” kata Ny Selly Mantra saat mengunjungi Pasar Tradisional Nyanggelam, Kelurahan Panjer Denpasar, Selasa (24/2).

Ia mengatakan pelaksanaan program “melancaran” ke pasar cukup meriah karena diisi berbagai program seperti senam lansia, pemeriksaan kesehatan secara gratis dan berbagai hiburan.

“Pemerintah Kota Denpasar telah merevitalisasi beberapa pasar tersebut untuk mengajak masyarakat terutama ibu-ibu agar datang ke pasar tradisional supaya berbelanja,” ujar Ny Selly Rai Mantra.

Dikatakan saat ini keberadaan pasar tradisional sudah tidak kumuh lagi setelah direvitalisasi. Kegiatan semacam ini akan dikunjungi secara bergilir di masing-masing kecamatan.

“Kami harapkan semua masyarakat bisa berkunjung ke pasar tradisional, karena hanya di pasar tradisional dapat melakukan transaksi tawar menawar,” katanya.

Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMP) Kota Denpasar Made Mertajaya mengatakan pasar yang direvitalisasi pendapatannya mengalami peningkatan seperti Pasar Nyanggelan.

“Kami amati setelah direvitalisasi peningkatan pendapatan mencapai 26 sampai 350 persen setiap pasar. Revitalisasi ini program peningkatan diakar rumput seperti pedagang kecil, untuk itu mereka harus paham bagaimana menjual dan menjaga kebersihan sehingga mampu bersaing dengan pasar modern,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, para pedagang tersebut bisa memberikan pelayanan, cara menjual dan menjaga kebersihan, bila semua itu dapat dilaksanakan tentunya tidak perlu ditakuti persaingan dengan pasar modern.

Untuk itu, ke depannya semua pasar harus direvitalisasi dan sampai saat ini baru sembilan pasar yang direvitalisasi. Mengingat dampak dari revitalisasi sudah dirasakan oleh masyarakat yaitu pemerataan ekonomi masyarakat.

Dalam meningkatkan kebersihan pasar tradisional, Made Mertajaya mengaku juga melaksanakan lomba pasar tradisional. Penilaian pasar tradisional tersebut dilaksanakan beberapa tahapan dari dua puluh besar sampai sepuluh besar.

Penilaian pasar tradisional terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kelompok A, B dan C. Dalam penilaian itu melibatkan tim penilai dari perguruan tinggi yakni Universitas Udayana sehingga penilaiannya independen.

“Dengan lomba pasar tersebut kami harapkan semua pasar melaksanakan persyaratan tersebut. Kami yakin langkah ini akan meningkatkan kunjungan warga ke pasar tradisional,” katanya. AN-MB