WTN 1
 
Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya didampingi anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Made Suardika, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan Agus Harta Wiguna, unsur Muspida serta pimpinan SKPD terkait. Kamis (11/8) menerima tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan RI.
 
 Tabanan (Metrobali.com)-
Program Trans Serasi yang diterapkan oleh Pemkab Tabanan mendapat apresiasi dari tim penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Kementerian Perhubungan RI. Program Trans Serasi yang merupakan program unggulan tersebut, telah mampu menjadi percontohan bagi daerah lainnya, tidak hanya di Bali bahkan daerah yang ada di luar pulau Bali telah melakukan studi banding ke Kabupaten Tabanan.
 Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Penilai Kementerian Perhubungan RI, Mohammad Malawat saat memaparkan hasil penilaian WTN Kabupaten Tabanan, Kamis (11/8) di Kantor Bupati Tabanan. Tim dari pusat diterima langsung oleh Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya didampingi anggota DPRD Kabupaten Tabanan I Made Suardika, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Tabanan Agus Harta Wiguna, unsur Muspida serta pimpinan SKPD terkait. Kamis (11/8)
 
Wabup Sanjaya dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada tim penilai karena sudah memberi masukan positif dan memberikan apresiasi terhadap program unggulan Pemkab Tabanan  di bidang lalu lintas. Menurutnya, suatu negara dianggap maju apabila lalu lintasnya terkontrol dengan baik dan berjalan lancar. “ Ukuran keberhasilan seorang pemimpin di sebuah negara bisa dilihat dari lancar tidaknya laju lalu lintas di negara tersebut. Apabila lalu lintasnya lancer tanpa terkendala macet sedikitpun, artinya pemimpin tersebut bisa dikatakan sukses,” ujarnya.
Ditambahkan, sebagai destinasi pariwisata internasional sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga kelancaran lalu lintas. Menurutnya, penilaian ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh pemerintah Kabupaten/ Kota untuk menerapkan sistem transportasi dan lalu lintas yang baik. “Kami telah melakukan berbagai inovasi salah satunya dengan program Trans Serasi untuk mengatasi kemacetan dan menekan angka kecelakaan di jalan raya. Selain itu, untuk mengantisipasi jalur ekstrem di wilayah Tabanan bagian barat juga telah dibangun short cut dan Traffic Accident Center,” imbuhnya.
Dirinya juga berharap Tabanan bisa menjadi  smart city dengan melengkapi CCTV di jalan raya, sehingga akan bisa memantau para pengguna kendaraan bermotor.
“ Kami punya banyak impian untuk Kabupaten Tabanan, namun impian tersebut tidak akan bisa terealisasi tanpa bantuan pemerinah pusat. Sehingga dibutuhkan komunikasi dan koordinasi yang intens antara Pemerintah pusat dan daerah sehingga bisa terwujud Tabanan tertib lalu lintas,” harapnya.
 
Sementara Mohammad Malawat mengatakan, penilaian WTN untuk Kabupaten Tabanan secara umum sudah sangat baik meskipun masih diperlukan perawatan dan pembenahan di beberapa titik. Menurutnya, program unggulan Trans Serasi merupakan sebuah terobosan jitu untuk menngantisipasi msalah lalu lintas yang biasa dihadapi oleh beberapa Kabupaten/ Kota. “ Program ini merupakan terobosan jitu dan pantas dijadikan percontohan oleh daerah lainnya. Sejauh ini secara umum penilaian WTN di Tabanan sudah cukup baik Cuma perlu sedikit pembenahan di beberapa titik,” ungkapnya.
Secara umum sudah cukup baik namun perlu perawatan dan pembenahan di beberapa titik.Menurutnya, tujuan dari penilaian ini adalah untuk meningkatkan penyelenggaraan transportasi di kawasan perkotaan yang handal, berkelanjutan dan menjamin kesamaan hak pengguna jalan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam disiplin berlalu lintas untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. “ Ada beberapa tahapan yang harus dinilai seperti penilaian dokumen administrasi, survey teknis dan terakhir  adalah komitmen komitmen kepala daerah serta kebijakannya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut dirinya memberikan beberapa saran dan masukan bagi Pemkab Tabanan untuk meraih WTN seperti, melengkapi angkutan umum dengan kotak P3K, menyediakan angkutan khusus bagi penyandang disabilitas dan menebang dahan pohon yang menutupi marka jalan.
“ Sejauh ini kami tidak menemukan masalah yang berarti, karena kami lihat para pengguna kendaraan bermotor sudah memakai helm, kami juga tidak menemukan angkutan umum tidak resmi seperti gojek dan angkutan berplat nomor hitam di Kabupaten Tabanan, namun masih ada pengendara mobil yang tidak menggunakan sabuk pengaman. Hal ini perlu disosialisasikan dengan melibatkan pihak kepolisian” imbuhnya.
 
Agus Harta Wiguna mengatakan, di tahun 2016 ini pihaknya beserta jajaran terus bekerja keras untuk memperoleh WTN dengan melakukan beberapa hal seperti, perbaikan marka jalan dan trotoar secara bertahap karena kondisi sebelumnya cukup parah. Selain itu juga dilakukan pembangunan prasarana angkutan/ halte serta melakukan sosialiasi, bimbingan dan penertiban kepada para pengguna jalan. “ Kami beserta jajaran terus berkomitmen mewujudkan Tabanan tertib lalu lintas dengan melakukan beberapa terobosan seperti melanjutkan Program Trans Serasi dengan menambah jumlah armada menjadi 80 buah, selain itu kami juga telah menyelenggarakan program mudik gratis,” ungkapnya.
Ditambahkan, Rute Aman Selamat Sekolah ( RASS ) Kabupaten Tabanan juga dijadikan percontohan karena dinilai telah sukses menjalankan program Trans Serasi. menurutnya, melalui RASS Pemkab Tabanan mendapat bantuan berupa  2 unit bus sedang,  bantuan trotoar di 3 lokasi dan zona selamat sekolah di 5 titik. “ Suatu kebanggaan bagi kami di Tabanan karena program Trans Serasi mampu mengundang beberapa daerah tidak hanya di Bali saja, namun daerah luar untuk melakukan studi banding ke Kabupaten Tabanan. Mudah-mudahan hal ini mampu mendongkrak penilain tim pusat sehingga Tabanan bisa meraih WTN tahun 2016,” tandasnya. EB-MB