MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Tiga pemuda tewas usai pesta minuman keras

Petugas kepolisan menunjukkan barang bukti minuman keras saat pemusnahan barang bukti Operasi Ketupat Jaya 2018 di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (6/6/2018). Polres Metro Jakarta Pusat memusnahkan barang bukti berupa 4.000 botol minuman keras hasil dari penyitaan operasi Cipkon (Cipta Kondisi) dan Pekat (Penyakit Masyarakat) yang dilakukan selama bulan suci Ramadan 2018. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Surabaya (Metrobali.com)-

Tiga pemuda asal Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, meninggal dunia diduga setelah berpesta minuman keras.

Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulian di Surabaya mengatakan pihaknya hingga pada Minggu sore telah merawat sebanyak 31 pemuda yang diduga terkait minuman keras.

“Semula pada dini hari tadi kami menerima 13 pasien asal Desa Hulaan, Menganti, Gresik. Lalu hingga sore ini bertambah menjadi 28 orang yang kami rawat. Semuanya asal Desa Hulaan, Menganti, Gresik,” katanya.

Dia memastikan tiga di antaranya telah meninggal dunia.

“Seorang meninggal di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dua korban lainnya meninggal di rumah sakit Gresik,” ujarnya.

Pesta menyebut seluruh korban yang dirawat di RSUD Dr Soetomo masih berusia muda, antara 18 hingga 25 tahun.

“Dari kartu identitasnya ada yang lahir pada tanggal 18 dan 19 Agustus. Sepertinya mereka sedang merayakan sesuatu, bisa jadi merayakan ulang tahun,” katanya.

Analisisi dokter RSUD Dr Soetomo berdasarkan gejala klinis menunjukkan, seluruh pasien asal Desa Hulaan, Menganti, Gresik, itu mengalami keracunan cairan yang mengandung methanol.

“Seluruh pasien yang kami rawat kebanyakan mengalami pusing dan mual. Beberapa di antaranya ada yang mengaku habis menenggak beberapa minuman keras, dengan menyebut sebuah produk atau merek yang berkadar alkohol tinggi,” katanya.

Sumber : Antara