DSC_1104

Denpasar, (Metrobali.com) –

Bali memiiliki potensi yang besar di bidang pariiwisata namun hal itu harus dibarengi dengan upaya agar pasar pariwisata Bali tidak bersifat monoton bagi wisatawan. Untuk itu Bali harus mulai memikirkan upaya untuk menciptakan destinasi baru yang mampu menarik lebih banyak lagi wisatawan. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dihadapan para stakeholder pariwisata saat menghadiri Coffe Morning membahas perkembangan pariwisata Bali di Ruang Rapat Kantor Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Bali, Rabu (3/6).

“Kita akan kehilangan pasar kita jika kita terus mempertahankan dan  monoton seperti ini, dengan kualitas yang masih kurang baik, oleh karena itu saat ini kita akan beorientasi pada masa depan atau masa lalu semua tergantung kita, mari kita berjuang sama – sama”, jelas Pastika. Pastika juga menjelaskan bahwa jangan hanya gencar melakukan promosi namun saat wisatawan tersebut datang yang dilihat hanya itu – itu saja, hal tersebutlah yang menyebabkan wisatawan tersebut bosan dan secara tidak langsung akan mengurangi minat kunjungannya ke Bali. Pastika juga menegaskan perlunya mencari tau kesukaan dan minat para wisatwan.  “Kita harus berkembang sesuai dengan perkembangan pasar pariwisata saat ini,” imbuh Pastika. Menurutnya masih banyak pariwisata yang bisa dikembangkan di Bali dan hal tersebut diminati oleh para wisatawan. Ia mencontohkan sport tourism dan medical tourism itu juga seharusnya bisa kita kembangkan dan ia yakin keduanya bakal diminati wisatawan. Terkait dengan Perda Pariwisata Bali menurut Pastika sudah saatnya untuk diperbarui mengingat kondisi saat sudah sangat berbeda dengan kondisi saat perda tersebut dibuat oleh karena itu Gubernur Pastika mengharapkan dukungan dari para stake holder untuk secara bersama – sama memberikan sebuah solusi untuk perkembangan pasriwisata Bali ke depannya.

Sementara itu Ketua Gabungan Indutri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya menyatakan pentingnya pertemuan itu  untuk menyampaikan dan membahas bagaimana kedepannya perkembangan pariwisata bali dan upaya – upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan pariwisata.  Wijaya juga melaporkan bahwa saat ini Kementerian Koperasi dan UMKM telah bekerja sama dengan GIPI Bali untuk memberikan pelatihan – pelatihan kepada para pelaku UMKM di Bali sehingga diharapka dengan adanya pelatihan – pelatihan tersebut mampu untuk membangun UMKM yang ada di Bali yang dimana saat ini banyak yang berkaitan dengan pariwisata sehingga diharapkan mampu juga untuk mendobrak perkembangan pariwisata Bali.

Senada dengan Wijaya, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan bahwa pihaknya telah berusaha menjaga promosi Bali agar selalu berjalan dengan baik, namun kedepannya pariwisata Bali tersebut harus segera di benahi walaupun sampai dengan April 2015 masih terdapat peningkatan kunjungan mencapai 3,2% dari tahun sebelumnya. Pria yang biasa disapa Cok Ace ini juga menyampaikan kendala dari ariwisata Bali yakni tentang arah pembangunan pariwisata Bali ke depannya dimana saat ini masih berpedoman pada budaya yang menyebabkan pariwisata Bali menjadi destinasi yang terbatas sifatnya (limited edition) karena alam dan budaya yang dijadikan sebagai daya tarik yang keberlanjutannya masih kurang terjamin sehingga diharapkan kedepannya dengan adanya pertemuan kali ini, para stakeholder pariwisata bersama dengan pemerintah mampu untuk mencari sebuah solusi terbaik demi pariwisata bali kedepannya. AD-MB