Jpeg
Jpeg

Dermaga Gunaksa/MB

Klungkung ( Metrobali.com )-

Tidak Ada keputusan dan kepastian kapan dermaga Gunaksa bisa digunakan. Hal itu terungkap saat pertemuan Bupati, wakil Bupati Klungkung dengan PT. PAL Marine Service selaku operator pelabuhan dan perwakilan dari kementerian perhubungan, Selasa (2/8)

Dalam pertemuan tersebut dibacakan surat PT. PAL Marine Service yang menyebutkan bahwa dari hasil uji coba Dermaga Gunaksa oleh KMP Nusa Jaya Abadi, pada Rabu 1 Juni  2016 lalu, ada tujuh hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan dermaga.

Pertama posisi Dermaga Gunaksa yang tepat di depan pintu masuk pelabuhan Gunaksa dan jarak pagar yakni kurang lebih 100 meter, sehingga membuat efek gelombang dan ombak pantai langsung mengenai kapal.

Kedua, draf kapal yang rendah (l,6-2,00 meteran) sehingga sekecil apapun gelombang dan ombak sangat mempengaruhi gerakan kapal yang membuat kapal terombang ambing pada saat sandar. Sangat beresiko untuk embarkasi penumpang dan kendaraan, bisa menyebabkan penumpang terpeleset, jatuh terjepit, bergeser muatan.

Ketiga, pintu masuk pelabuhan terlalu sempit sehingga menyulitkan gerak kapal.

Keempat, kondisi kolam untuk manuver atau berputar sudah mengalami pendangkalan. Hal ini terlihat pada saat baling-baling berputar terdapat kepulan pasir.

Kelima, penempatan bolder atau perangkat untuk menambatkan kapal  jarak pagar antara satu dengan lainnya terlalu jauh, sehingga kurang efektif untuk menambatkan tali spring.

Ke enam, movable bridge (MB) terlalu tinggi, sehingga apabila udara surut dipastikan ramp door tidak apat duduk dengan aman di MB.

Terahir, fasilitas penunjang lainnya akses jalan dan fasilitasnya belum tersedia.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya akan segera mengkoordinasikan, pertama yang akan dikerjakan adalah perbaikan jalan putus menuju Pelabuhan Gunaksa. Terkait, dilaporkan PT. PAL Marine Service dermaga itu harus dievaluasi.

“Saya menghitung ada empat kata terlalu, harus dievaluasi,”tegasnya.

Terkait empat kata terlalu itu, berarti posisi dermaga perlu duduk bersama antara pengelola kapal yang tahu situasi di laut dengan konsultannya.

“Kalau tidak dipertemukan tidak mungkin ketemu solusinya. Kapten kapal juga tidak akan masuk kesana. Siapa bisa menjamin kalau kapalnya aman,”bebernya.

Dikatakan Suwirta, walupun ada yang berani mengatakan kajianya benar dari ITB selaku konsultan perencana pembangunan dermaga gunaksa. Akan tetapi jawaban dari PT. PAL Marine Service mematahkan kajian tersebut. ”Walaupan ada yang berani menjamin, tapi nyatanya jawaban dari PT PAL, ada  empat kata terlalu itu. Berarti perlu ada yang diperbaiki, dikaji, dan singkronisasi,” jelasnya.

” Hingga saat ini belum ada jawaban yang pasti dari pemerintah pusat kapan dermaga akan digunakan untuk melayani penyeberangan Klungkung-Nusa Penida, “ ujar Suwirta. Jawabannya sudah jelas tadi, kalau mau digunakan empat kata terlalu itu harus dihilangkan, imbuhnya.

Hal itu berarti sampai saat ini semakin kuat Dermaga Gunaksa tudak bisa digunakan karena diduga kesalahan sejak perencanaan pembangunan bahkan adanya laporan hasil uji coba yang dibeber PT. PAL Marine Service. SUS-MB