Polisi dan pecalang di Jembrana sedang memikul ogoh ogoh
 
Jembrana (Metrobali.com)
Dari 16 ogoh-ogoh, satu ogoh-ogoh terpaksa dipikul anggota polisi Polres Jembrana dan Pecalang.
Kejadian unik ini terjadi saat lomba ogoh-ogoh serangkaian hari raya Nyepi di Catus Pata Jalan Sudirman, Kota Negara pada Jumat (16/3).
Dari informasi, ogoh-ogoh yang dipikul anggota polisi dan pecalang milik Sekaa Teruna Teruni (STT) Desa Perancak, Kecamatan Jembrana.
Mereka (STT Desa Perancak) terlambat datang ke lokasi (Catus Pata), sementara perlombaan telah berlangsung.
Pihak panitia sejatinya sempat memanggil lewat pengeras suara, Namun lantaran tak kunjung datang, akhirnya dilanjutkan dengan memanggil peserta lomba ogoh-ogoh berikutnya.
Agar tidak mengganggu jalannya lomba, ogoh-ogoh tersebut kemudian dipindahkan.
Polisi bersama pecalang yang memikul ogoh-ogoh dari garis start sampai finis mendapat sambutan meriah dari penonton yang memadati arena perlombaan.
Bahkan, beberapa diantaranya mengabadikan momen langka tersebut menggunakan handphone (Hp) dan mengungahnya di media sosial (Medsos) seperti facebook (Fb) dan Instagram (IG).
Sontak dalam sekejap unggahan tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah netizen dan menilai kejadian tersebut sebagai kejadian langka yang lucu.
Bendesa Perancak, Nengah Parna mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
Menurutnya, kejadian tersebut bukan disengaja, namun pada saat bersamaan pemuda (STT) yang bertugas memikul ogoh-ogoh sedang mengikuti kegiatan pecaruan di desa.
“Mereka (STT) hanya terlambat datang. Karena kegiatan lomba bersamaan dengan upacara pecaruan di desa” ujarnya.
Sejumlah warga menyayangkan kejadian tersebut, namun mereka tidak menyalahkan anggota STT yang bertugas memikul ogoh-ogoh. Karena saat bersamaan di desa digelar upacara pecaruan yang wajib diikuti semua warga.
Berkaca dari kejadian tersebut selanjutnya warga berharap agar Pemkab Jembrana dapat memajukan waktu pelaksanaan lomba ogoh-ogoh sehingga tidak berbenturan dengan kegiatan di desa.
Pewarta : Komang Darmadi