Denpasar (Metrobali.com)-

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Gusti Made Suryantha Putra mendesak Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mendengarkan aspirasi rakyatnya soal rencana penggantian patung Wisnu Murti dengan patung Soekarno.

“Patung Wisnu Murti dalam waktu tertentu digunakan sebagai tempat acara ritual keagamaan sehingga tidak bisa diganti begitu saja,” katanya di Denpasar, Selasa (13/8).

Ia menyayangkan sikap Bupati yang tidak peka terhadap permasalahan di daerahnya.

“Kami sarankan Pemkab Tabanan, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk melakukan dialog mengenai penempatan patung sang Proklamator itu,” kata politikus PDIP asal Banjar Jambe, Kabupaten Tabanan.

Menurut dia, bila tokoh adat dan tokoh masyarakat tidak berkenan atas pembongkaran patung Wisnu Murti, maka sebaiknya patung itu dikembalikan.

“Pemkab Tabanan harus mendengarkan aspirasi yang disampaikan warga. Untuk apa memasang patung Soekarno-Hatta, namun di kemudian hari menimbulkan permasalahan baru,” kata politikus PDIP ini.

Suryantha Putra menyarankan kalau terjadi pro dan kontra terkait patung tersebut, sebaiknya pemerintah mencarikan jalan keluarnya. Misalnya penempatan patung dipindah ke tempat yang lebih strategis.

“Kalau bisa disekeliling patung dilengkapi taman dan fasilitas lainnya, seperti taman bacaan yang ada kaitnya dengan perjuangan para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan. Di sebelah Barat masih ada kok tanah pemkab, atau carikan tempat yang strategis,” katanya. AN-MB