Denpasar (Metrobali.com)-

Terputusnya sebagian aliran listrik di Bandara Ngurah Rai yang berdampak pada tertundanya sejumlah penerbangan  pada Minggu 5/1/2014 lalu disikapi serius oleh PLN Bali dan PT Angkasa Pura I. Guna mengantisipasi kejadian serupa, ke dua institusi di bawah kementrian BUMN ini melakukan sharing  di lantai 5 Gedung PT Angkasa Pura, Rabu (7/1). Hal ini dilakukan untuk membangun solusi teknis yang sanggup mengantisipasi ancaman gangguan baik dari pasokan PLN maupun yang terjadi akibat kerusakan instlasi Bandara sendiri.

“Kami mencoba untuk mengetahui sejauh mana sistem pengamanan kelistrikan yang ada di Bandara Ngurah Rai, untuk kemudian dievaluasi bersama ”, tutur Manajer Distribusi PLN Bali, Putu Riasa didampingi sejumlah pejabat PLN lainnya. Riasa menambahkan, koordinasi semacam menjadi bagian dari pelayanan PLN untuk membantu  menciptakan keandalan distribusi di sisi pelanggan. 

Sebagaimana ditulis di beberapa media, padamnya listrik yang terjadi Minggu pagi (5/1) yang berdampak terganggunya pelayanan di terminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai, diakibatkan karena salah satu MCCB pada panel instalasi Bandara terbakar. Sebelumnya pada 07:43 wita sempat terjadi fliker (kedip) selama 1,2 detik karena adanya gangguan pada sistem kelistrikan Bali, yang dibaca sebagai suplay yang terputus dari PLN akibat setting relay pada instalasi Bandara yang sangat sensitif.

AM Mechanical Engineer PT Angkasa Pura I,  Kusnan menyambut baik ajakan PLN untuk sharing dalam melakukan setting relay untuk mencapai tingkat sinkrun antara pasokan PLN dengan captive power yang dimiliki pihak Bandara Ngurah Rai. “Besok kita akan melakukan evaluasi bersamadengan PLN, barangkali ada pemanfaatan teknis yang lebih maksimal untuk mangantisipasi masalah serupa di masa mendatang”, jelas Kusnan. Di samping itu, antara PLN dan PT Angkasa Pura I sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi.  RED-MB