Gubernur Bali Made Mangku Pastika (5)

Gubernur Bali Made Mangku Pastika/MB

 Gianyar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi acara Penganugrahan Penghargaan Gajah Mada yang sudah berlangsung untuk yang ketiga kalinya. Karena menurutnya acara ini merupakan bentuk penghormatan  kepada leluhur, terutama dalam memaknai spirit dan kepahlawanan Maha Patih Gajah Mada dan kebesaran kerajaan Majapahit dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Spirit Gajah Mada, menurut Pastika,   masih sangat relevan untuk diterapkan saat ini, bahkan harus direvitalisasi dalam menghadapi kondisi kekinian.

Demikian disampaikannya pada acara Penghargaan Gajah Mada Award kepada tokoh-tokoh yang berjasa di berbagai bidang dan memiliki spirit Gajah Mada mempersatukan nusantara dan mengharumkan nama bangsa yang bertemakan Bhakti Karya Nusantara ke-III di Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, Sabtu (5/3).

“Kami Pemprov Bali sudah berkoordinasi dengan DPRD Provinsi Bali, untuk kedepannya mendukung acara ini, termasuk dari segi pembiayaan akan kami anggarkan mulai tahun depan. Mengingat begitu pentingnya acara-acara seperti ini di saat kita memperjuangkan persatuan dan kesatuan, dimana integritas bangsa mulai mengalami kemerosotan, untuk itu acara-acara seperti harus ditingkatkan agar generasi muda kita bisa mewarisinya. Acara ini menurut saya bisa dilaksanakan bergantian diseluruh puri, bagi yang mau memprakarsainya,” tegas Pastika.

 Lebih jauh Gubernur Pastika menyatakan tidak hanya semangat kepahlawanan Gajah Mada yang berpikir menyatukan nusantara saja yang patut diteladani, namun lebih kepada cara mewujudkan pemikiran tersebut sesuai sumpah yang diucapkan Gajah Mada. “ Satu hal dari Gajah Mada yang perlu ditiru, bukan hanya berpikir menyatukan nusantara, namun sesuai sumpah yang diucapkan dalam Sumpah Palapa, ‘Tan Amukti Palapa’ (sebelum nusantara ini bersatu), yang benar-benar dilakukannya. Beliau berucap, bersumpah, dan dilaksanakan. Kalau kita terkadang hanya bisa berucap dan bersumpah, tetapi tidak kita lakukan. Jiwa inilah yang patut diwarisi oleh generasi muda. Tidak hanya spirit Gajah Mada, spirit  Kebo Iwa dan tokoh besar lainnya juga patut kita tanamkan,” ucap Pastika antusias.

 Pastika pad akesempatan itu menerima penghargaann tersebut bersama 21 tokoh lainnnya , diantaranya Ketua DPRD Provinsi Bali, Adi Wiryatama, Kapolda Bali, Mantan Pangdam IX Udayana ,Wisnu Bawa Tenaya, dan Mantan Kapolda Bali Ronie F. Sompie. Kelimanya mengucap janji  akan menjaga penghormatan tersebut dan menjunjung spirit dari simbol tersebut. “Saya mewakili penerima simbol ini berjanji akan menjaga kehormatan ini, semoga spirit dari simbol ini bisa kami junjung,” pungkas Pastika mengakhiri sambutannya.

 Hal senada disampaikan Ketua Panitia acara, AA. Ngurah Ugrasena, dalam laporannya menyatakan semangat Patih Gajah Mada patut diteladani karena berhasil mempersatukan nusantara. Seiring perkembangan jaman saat ini Ia berharap mestinya tumbuh tokoh-tokoh sehebat Gajah Mada yang juga memperjuangkan persatuan bangsa.

Ia juga menjelaskan penganugrahan  Pengharagaan Gajah Mada ke-3 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena penghargaan kali ini diberikan secara besar-besaran kepada puluhan tokoh dari berbagai profesi yang berjasa di bidangnya baik dalam pemerintahan maupun sektor swasta.

Sesuai dengan kesepakatan dengan para penglingsir puri-puri yang ada di Bali, penghargaan ini mengacu pada spirit Mahapatih Gajah Mada yang berjuang pada jamannya untuk mempersatukan nusantara tidak hanya Indonesia tetapi juga sampai ke Madagaskar. “Untuk itu acara penghargaan kali ini diberi nama Bhakti Karya Nusantara, karena penghargaan tidak bersifat lokal tetapi bisa digaungkan ke seluruh nusantara bahkan sampai ke dunia” ujar AA. Ngurah Ugrasena.

 Sebanyak 21 penghargaan berupa replika patung Gajah Mada dalam berbagai ekspresi diberikan kepada tokoh yang berjasa dan memiliki karakter seperti yang terekspresikan oleh patung tersebut. Sebelum pemberian penghargaan acara dibuka dengan pementasan Topeng Gajah Mada yang disakralkan dan berada di Puri Ageng Blahbatuh yang dibuka dihadapan tokoh-tokoh yang nantinya akan menerima penghargaan. AD-MB