virus mers

Denpasar (Metrobali.com)-

Terduga penderita penyakit Koronavirus menjalani observasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Selasa (6/5) sekitar 13.30 Wita.

“Pasien tersebut menjalani observasi dan pemeriksaan laboratorium kemudian mendapatkan perawatan di ruang isolasi sampai hasil pemeriksaan keluar,” kata Kepala Bidang Penunjang Medis RSUP Sanglah, dr Ken Wirasandhi.

Begitu masuk RSUP Sanglah, pasien berinisial AS (50) langsung ditempatkan di ruang isolasi agar tidak menular kepada orang lain.

Penyakit yang menjadi pembicaraan dunia tersebut dapat mengakibatkan kematian.

“Bali sebagai daerah tujuan wisata sangat rentan dengan infeksi virus yang berasal dari luar sehingga perlu kewaspadaan dan harus terus dilakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun pemeriksaan laboratorium di RSUP Sanglah, hasilnya tetap diumumkan oleh pihak Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Kepala Staf Medik Fungsional Laboratorium Mikrobiologi RSUP Sanglah Dr dr Sri Budayanti menjelaskan bahwa penyakit tersebut ditandai dengan gejala mirip flu seperti panas, sesak, dan batuk.

“Gejala virus ini patut diwaspadai jika seseorang memiliki riwayat pernah berpergian ke negara-negara di Timur Tengah,” ujarnya.

Ia mengatakan pasien dengan dugaan Koronavirus harus diobservasi dan diisolasi karena bisa menular lewat partikel udara yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin.

Partikel-partikel tersebut kemungkinan masih mengandung mikroorganisme menular dan cenderung cepat hilang dari udara sehingga risiko penularan penyakit tersebut terbatas pada lingkungan terdekatnya sehingga penularan tersebut terjadi ketika sudah timbul gejala.

“Potensi kematian penyakit ini cukup besar apalagi pasien menderita penyakit komplikasi lain seperti diabetes, asma, darah tinggi, dan jantung,” ujarnya. AN-MB