Tenaga Kerja Perawat dari Indonesia Diminati di Arab Saudi
Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Elia Rosalina
Kuta, (Metrobali.com)-
Pasca kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Alsaud ke Indonesia beberapa waktu lalu, sebagai bentuk kerjasama pemerintah negara Arab Saudi ke Indonesia, salah satunya adalah Indonesia diminta untuk mengirimkan tenaga kerja di sektor formal ke negara Arab Saudi.
Tenaga kerja sektor formal yang sangat dibutuhkan di negara Arab Saudi, terutama tenaga perawat untuk di Rumah Sakit dan tenaga di hospitality.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi BNP2TKI, Elia Rosalina.
“Negara Arab Saudi menginfo kepada kami adanya peluang tenaga kerja yang dapat diisi teman-teman pencari tenaga kerja di Indonesia terutama di sektor hospitality, manufaktur, kontruksi, dan kesehatan,” ujarnya di Kuta, belum lama ini.
Peluang itu disampaikan Raja Salman usai berlibur ke Indonesia belum lama ini.
“Rumah Sakit di Arab Saudi menginfo kepada kami ingin merekrut tenaga perawat dari Indonesia. Dan tenaga perawat ini harus memenuhi semua persyaratan yang diberikan oleh RS di Arab Saudi,” ungkapnya.
Peningkatan jumlah permintaan tenaga kerja itu sangat signifikan sayang, pihaknya tidak bisa menyebut data pastinya. Hanya, selain negara Arab Saudi, katanya negara Kuwait juga mengajukan permintaan yang sama dan jumlahnya pun meningkat.
“Sangat signifikan, selain Saudi, Kuwait juga meningkat. Tenaga kerja Indonesia sangat diminati di negara manapun. Hanya tenaga kerja ini harus berkompeten dan berkualitas. Utamanya bisa bahasa Inggris dan bisa bahasa negara tujuan,” tandasnya.
Mengapa di sektor formal? Karena menurutnya saat ini pemerintah Indonesia sudah tidak lagi menempatkan tenaga kerja di pengguna perseorangan atau pembantu rumah tangga.
“Kedepan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, penempatan tenaga kerja model “vocation on training” lebih ditingkatkan lagi,” ulasnya.
Sementara Direktur Promosi Yunafri, menambahkan tenaga perawat dari Indonesia mengapa sangat diminati disana, karena menurutnya, tenaga kerja dari Indonesia ramah dan memiliki latar belakang yang sama yaitu beragama Muslim.
“Iya katanya perawat dari Indonesia itu ramah dalam melayani pasien selain itu kemungkinan karena mayoritas di negara Indonesia muslim mungkin karena itu, ada kesamaan,” katanya.
Sekedar informasi saat ini data BNP2TKI calon tenaga kerja indonesia (CTKI) ke luar negeri berdasarkan jabatan atau profesi jumlahnya sekitar 107.917 ribu per Desember 2016.
Mereka tersebar di berbagai sektor, seperti manufaktur 1216 orang, kesehatan 7904, hospitality 13.430, dan yang paling besar di sektor keuangan sebesar 77.707 dan masih banyak sektor formal lainnya.SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.