Foto: Ketua HIPMI Bali Digital I Made Artana, S.Kom., M.M.,(kiri) bersama Bupati Klungkung Nyoman Suwirta  saat audiensi di Kantor Bupati Klungkung, Senin pagi (29/7/2019).

Klungkung (Metrobali.com)-

Ekosistem ekonomi digital di Kabupaten Klungkung saat ini memang belum terlihat berkembang. Namun daerah ini punya potensi untuk membangkitkan salah satu kekuatan ekonomi baru di era revolusi industri 4.0 ini.

Namun memang diperlukan adanya embrio pelaku ekonomi digital seperti startup teknologi yang didukung dengan pihak-pihak yang mampu menjadi integrator dan akselerator membangun ekosistem ekonomi digital di Klungkung.

“Untuk tahap awal kami dorong agar coworking space dan creative hub dapat berkembang di Klungkung,” kata Ketua HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bali Digital I Made Artana, S.Kom., M.M., didampingi jajaran pengurus saat melakukan audiensi menemui Bupati Klungkung Nyoman Suwirta di Kantor Bupati Klungkung, Senin pagi (29/7/2019).

Menurut Artana yang juga Ketua STMIK Primakara (Technopreneurship Campus terbaik di Indonesia) ini hadirnya coworking space dan creative hub di Klungkung bisa menjadi embrio untuk tumbuhnya pelaku startup dan berkembangnya ekosistem ekonomi digital di kawasan ini.

“Kalau Coffe Shop saya lihat sudah mulai banyak ada di Klungkung. Tapi coworking space dan creative hub yang saya rasa belum ini. Ini yang kami dorong sebagai embrio ekosistem ekonomi digital agar tumbuh dan muncul startup,” imbuh owner Kampus Alfa Prima ini.

Coworking space adalah ruang kerja bersama yang bisa digunakan pekerja dari berbagai latar belakang pekerjaan (namun biasanya identik dengan pekerjaan di bidang IT). Coworking space ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti akses WiFi berkecepatan tinggi, komputer dan fasilitas lainnya.

Keberadaan coworking space bukan sekadar ruangan atau fasilitasnya. Namun yang paling penting adalah adanya 3C yakni Community (komunitas), Connection (koneksi/jaringan) dan Colaborate (kolaborasi atau kerjasama).

Coworking space hadir untuk membangun sebuah ekosistem ekonomi kreatif dan ekonomi digital. Termasuk bagaimana mendorong usaha rintisan atau startup.

Jadi Integrator dan Akselerator

Menurut Artana  yang juga yang merupakan Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017 ini, ekosistem ekonomi digital ini ibarat tanah. Jadi tanahnya harus disuburkan dulu. Baru para pelaku ekonomi digital bisa berkembang.

“Tugas kita bersama adalah bagaimana menyuburkan tanah itu,” tegas Artana yang juga tercatat sebagai  peraih Technopreneur Award dari Majalah M&I dan salah satu dari 40 orang berusia di bawah 40 tahun Penggerak Masa Depan Pulau Dewata versi Majalah M&I.

Untuk itulah HIPMI Bali Digital hadir untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung. Mengusung visi “Menjadi Integrator & Katalisator Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital di Bali,” Badan Otonom (Banom) siap ikut menumbuhkan ekosistem ekonomi digital di Klungkung.

Sebagai integrator, HIPMI Bali Digital ingin menempatkan diri sebagai penyambung dan merangkul semua komponen yang ada di dalam ekosistem untuk dapat bergerak secara sinergis.

HIPMI Bali Digital juga ingin menempatkan diri sebagai katalisator yang mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi digital di Bali.

Bupati Suwirta Rangkul HIPMI Bali Digital Cetak Technopreneur

Sementara itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengapresiasi kehadiran HIPMI Bali Digital. Bupati Suwirta pun mengajak HIPMI Bali Digital bersinergi dan berkolaborasi membantu Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Klungkung khususnya juga mewujudkan Klungkung Smart City.

“Saya dukung ini (HIPMI Bali Digital,red). Mari sama-sama bantu kami di Klungkung,” kata Bupati asal Nusa Ceningan yang memang dikenal sebagai salah satu kepala daerah inovatif di Indonesia ini.

Bupati Suwirta pun mengakui iklim ekonomi digital di Klungkung belum sehebat yang berkembang di Denpasar. Namun diyakini daerah ini punya potensi besar sehingga sektor ini akan bergeliat ke depannya.

Begitu juga dalam hal startup digital. Memang sejauh ini belum banyak ditemukan pelaku startup digital di “Bumi Serombotan” ini.

Untuk itulah kehadiran HIPMI Bali Digital yang bersinergi dengan Pemda Klungkung diyakini dapat membantu merangsang ekosistem startup digital di kawasan ini serta mencetak lebih banyak pelaku startup digital atau technopreneur (wirausaha teknologi).

“Saya selalu ingatkan bukan sejauh mana kita punya usaha sukses. Tapi sejauh mana bisa ciptakan pengusaha baru. Jangan bangga jadi pengusaha. Banggalah jika mampu menciptakan pengusaha,” pesan Bupati Suwirta. (wid)