Buleleng (Metrobali.com)-

Demi meningkatkan pelayanan terhadap pendonoran darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten  Buleleng terus meningkatkan fasilitas penunjang kinerja. Seperti saat ini, PMI Kabupaten Buleleng telah menempati Kantor Unit Donor Darah (UDD) baru, yang dilengkapi dengan sarana prasarana yang dibutuhkan.

“Tentunya saya sangat bersyukur dengan adanya kantor baru yang kita tempati ini. Karena nantinya kita PMI Buleleng akan mengarah ke Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), dengan pendampingan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Buleleng,” ujar Kepala UDD PMI Buleleng dr. Rizani Kadir Tangguda, saat ditemui disela-sela kegiatan penataan kantor baru PMI, tepatnya di Jalan  Yudistira, Kelurahan Astina, Kecamatan Buleleng, Selasa (3/8).

Lebih lanjut dikatakan, proses dan tata cara pembuatan CPOB itu cukup ketat. Termasuk juga alur donor darah itu juga harus menyesuaikan prosedur yang sudah ditetapkan. Sehingga disini diperlukan pendampingan dan pembinaan dari BPOM. Termasuk menentukan apa saja yang harus dipenuhi dalam proses pembuatannya. Baik itu sarana prasarana maupun tata caranya.

“Jadi kita coba dan sudah berkoordinasi dengan BPOM yang ada di Buleleng, diberikan saran-saran, kemudian kita penuhi apa yang diminta. Mudah-mudahan ketika saatnya nanti kita diperiksa atau dibina oleh BPOM, kita sudah bisa siap,” imbuhnya.

Disinggung mengenai alat yang belum terdapat di Kantor UDD PMI Buleleng, Rizani Kadir menyebutkan masih terdapat alat yang belum terpenuhi. Hal ini dikarenakan pada faktor biaya. Biaya yang diperlukan cukup besar. Diantaranya alat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan Genset. Kendatipun di seputaran kantor tersebut jarang terjadi pemadaman, namun untuk pelayanan kesehatan itu diprioritaskan. Seperti halnya rumah sakit. Penyediaan genset itu penting untuk menghindari terjadinya pemadaman total.

“Sebagai layaknya persyaratan UDD kita juga harus punya itu. Sambil jalan kita upayakan, karena ini biayanya cukup besar. Kita masih upayakan, syukur-syukur ada pendonor yang bisa membantu kami untuk membelikan dua alat itu, alat pengelolaan limbah dan genset. itu saja kira-kira yang masih kurang,” tutupnya.