Telkomsel Hadir di Lokasi Wisata di Pelosok

btswisata 

Denpasar (Metrobali.com)–

Dalam upaya mendukung pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, Telkomsel melakukan peningkatan kualitas jaringan di 12 destinasi wisata utama di Tanah Air. Optimalisasi jaringan ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi selama berada di lokasi wisata.

  Saat ini perilaku komunikasi wisatawan di Indonesia sudah mengalami perubahan, di mana penggunaan layanan data lebih dominan ketimbang layanan suara dan SMS. Tingginya penggunaan layanan data antara lain dipicu seringnya wisatawan menggunggah foto dan video aktivitas maupun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan. Di samping itu, wisatawan juga memanfaatkan layanan data untuk mengakses berbagai informasi dan direktori wisata kuliner, penginapan, dan beragam aktivitas seni dan budaya seru yang bisa dilakukan di lokasi wisata.

  Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, “Kehadiran infrastruktur telekomunikasi sangat penting dalam menunjang potensi wisata suatu daerah. Untuk itu, kami telah melakukan peningkatan kualitas jaringan untuk mempermudah wisatawan yang ingin berbagi dan menyebarkan eksotisme Indonesia ke seluruh dunia. Kami berharap upaya kami ini mampu menarik semakin banyak wisatawan untuk berkunjung langsung menikmati ‘Wonderful Indonesia’.”

  12 destinasi wisata utama Indonesia tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Bunaken (Sulawesi Utara), dan Raja Ampat (Papua Barat).

  Optimalisasi jaringan yang dilakukan di 12 kawasan wisata tersebut antara lain membangun base transceiver station (BTS) 4G baru, meng-upgrade BTS existing menjadi BTS 4G, menambah kapasitas transmisi jaringan, serta memperluas jangkauan jaringan. Telkomsel juga selalu melakukan monitoring kualitas jaringan secara rutin, bahkan mengoperasikan compact mobile base station (Combat) untuk memperkuat jaringan pada saat digelarnya event-event berskala nasional dan internasional yang dipusatkan di kawasan wisata.

  Dalam beberapa tahun terakhir Telkomsel juga selalu mendukung kebutuhan komunikasi berbagai event pariwisata berskala internasional, seperti Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012, Sail Komodo 2013, Sail Raja Ampat 2014, dan Sail Tomini 2015. Hal ini sekaligus membuktikan konsistensi pembangunan jaringan yang dilakukan oleh Telkomsel ke berbagai lokasi, bahkan hingga ke daerah pelosok, agar masyarakat bisa tetap terhubung.

  Kini wisatawan dan masyarakat di 12 kawasan tersebut sudah dilayani sekitar 140 BTS, di mana separuhnya merupakan BTS broadband (3G dan 4G) untuk menjamin kenyamanan dalam mengakses layanan data. Dari sisi jangkauan jaringan, lebih dari 80% wilayah di masing-masing kawasan sudah ter-cover jaringan Telkomsel sehingga pelanggan tetap terkoneksi pada saat menjelajahi lokasi wisata.

  Selain di 12 destinasi wisata utama, Telkomsel juga melakukan maintenance kualitas jaringan secara rutin di ratusan lokasi wisata mulai dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, termasuk menggelar kegiatan True Broadband Experience (TrueBEx). Menggunakan perangkat bernama Mobile Quality Agent (MQA), pengujian yang dilakukan untuk mengukur kecepatan akses data broadband Telkomsel dalam TrueBEx di antaranya aktivasi paket melalui menu *363# dan aplikasi My Telkomsel, browsing portal berita online, uploading status dan foto di media sosial, High-Definition (HD) video streaming, pengiriman foto melalui aplikasi pesan instan, serta pengecekan kecepatan akses data melalui aplikasi speedtest.

  Saat ini pemerintah sedang mempercepat pembangunan kepariwisataan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Indonesia. Pemerintah menargetkan pada tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sebesar 12 juta, sementara jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 260 juta. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah wisman menembus 20 juta, di mana pembangunan 10 destinasi wisata yang diprioritaskan pemerintah diharapkan mampu berkontribusi mendatangkan 8,5 juta wisman. RED-MB