arief yahya

Jakarta (Metrobali.com)-

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak perusahaanya PT Premises Integration Service (Pins Indonesia) siap mengambil alih hingga 30 persen saham PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk, untuk memperkuat posisi pada bisnis ekosistem digital yaitu “device, network dan application (DNA)”.

“Kami siap masuk ke TiPhone untuk memperkuat posisi Telkom pada bisnis ekosistem digital yaitu Device, Network, Application (DNA). Awalnya masuk melalui penyerapan saham right issue 10 persen, dan berencana membeli saham pendiri TiPhone hingga akhirnya bisa mencapai 30 persen,” kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya di Jakarta, Senin (8/9).

PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi voucher pulsa telepon selular, kartu perdana dan telepon selular.

Menurut Arief, Telkom saat ini sudah memiliki jaringan broadband dan bermain di aplikasi di mana kondisi industri seluler saat ini adalah penetrasi SIM Card yang telah melewati populasi. “Ini membuat Telkom tak cukup hanya menguasai connectivity dan network saja, tetapi juga bermain di device,” ujar Arief.

Dengan masuknya Telkom di TiPhone akan membuat posisi daya tawar Telkom ke vendor-vendor ternama lebih kuat untuk pengadaan smartphone, selain juga bisa meningkatkan penetrasi smartphone di Tanah Air.

Sebelumnya, Telkom dikabarkan siap menyerap aksi right issue atau penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Non-HMETD) sebanyaknya-banyaknya 638,05 juta lembar saham atau 10 persen saham TiPhone dari modal ditempatkan dan disetor pada harga Rp812,2 per saham.

PINS Indonesia menjadi salah satu pembeli siaga dari aksi korporasi ini.

Saham TiPhone sekarang dimiliki PT Upaya Cipta Sejahtera (45,68 persen), PT Esa Utama Inti Persada (18,27 persen) dan publik (36,05 persen). Saham Menguat Dalam kajian Bahana Securities belum lama ini harga saham Telkom diprediksi menguat dalam jangka panjang, seiring ekspansi yang dilakukannya.

Diprediksi margin EBITDA Telkom bakal mengalami peningkatan menjadi 50,9 persen pada 2014, sebesar 51,4 persen pada 2015 dan 51,5 persen pada 2016.

Sedangkan margin bersih (net margin) tahun 2014 diprediksi melonjak 17 persen, kemudian diekspektasi naik menjadi 17,6 persen pada 2015, dan 18 persen pada 2016.

Target pendapatan tahun 2014 direvisi naik dengan perkiraan dari Rp88,88 triliun menjadi Rp90,44 triliun, dan pada 2015 juga direvisi naik dari Rp94,49 triliun menjadi Rp98,55 triliun.

Sedangkan revisi estimasi laba bersih 2014 dan 2015 masing-masing menjadi Rp15,36 triliun dan Rp17,36 triliun.

Terbukanya penguatan kinerja keuangan mendorong Bahana Securities untuk tetap mempertahankan rekomendasi beli saham dengan kode TLKM ini dimana target harga direvisi naik dari Rp2.900 menjadi Rp3.350 per lembar. AN-MB