Nusa Dua (Metrobali.com)-

PT Telekomunikasi (Telkom) Indonedia segera akan berinvestasi di Timor Leste. Tak tanggung-tanggung, untuk mendukung langkah itu PT Telkom Indonesia telah menyiapkan dana sedikitnya US$50 juta.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Syarif Syahrial Ahmad menjelaskan, dana sebesar itu digunakan untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang mendukung produktivitas ekonomi dan pendidikan di Timor Leste. “Investasi dikucurkan setelah kami mendapatakn lisensi spectrum radio untuk layanan telekomunikasi seluler selama 15 tahun,” kata Syarif di Nusa Dua, Bali, Rabu 11 Juli 2012.
Timor Leste, menurut Syarif, merupakan pasar telekomunikasi yang menarik. Bekas wilayah NKRI itu memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Syarif melanjutkan, perusahaannya menargetkan akan memiliki 400 ribu pelanggan pada 2017 atau sekitar 43 persen pangsa pasar di Timor Leste.
“Frekuensi yang kami dapat lisensinya adalah untuk 900MHz, 1800 MHz dan 2,1 GHz band dan registrasi penyedia jasa di Republik Demokratik Timor Leste,” ungkap Syarif.
Dengan mengantongi lisensi itu, Syarif melanjutkan, Telkom Indonesia siap menggelar layanan Global System for Mobile Communications (GSM) dan Third Generation (3G). Telkom Indonesia juga akan menyediakan layanan inti
berupa broadband nirkabel, solusi bisnis dan gaya hidup digital.
Telkom Indonesia juga menyediakan layanan berbasis jaringan seperti layanan data dan Internet Protocol (IP) transit. Pihaknya akan bekerjasama dengan PT Telkomsel yang telah berpengalaman dalam menangani layanan-layanan itu. “Infrastruktur kami dibangun pada jaringan non satelit atau melalui jaringan terrestrial microwave dan jaringan optic,” imbuh Syarif.
Infrastruktur itu, ulas dia, merupakan keunggulan kompetitif layanan Telkom Indonesia dibanding operator lain di Timor Leste. Layanan itu akan membuat Timor Leste terkoneksi dengan jaringan global dengan biaya yang paling efisien dan efektif.
Menurutnya, hal itu dimungkinkan lantaran jaringan optic Telkom sudah membentang hingga ke Atambua. “Kami berkomitmen agar jaringan itu sudah selesai pada tahap kedua dalam kurun waktu 5 tahun,” tutup Syarif. BOB-MB