Nyoman Alit Sukarta, S.Sos.H., M.I.Kom

Denpasar, (Metrobali.com)-

Sebanyak 282 mahasiswa Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar mengikuti Wisuda XXVIII di The Patra Hotel, Senin (16/9/2019). Rapat Sidang Terbuka Senat IHDN Denpasar dibuka Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si.

Prof Sudiana mengatakan, sarjana IHDN sarjana yang Sujana, “Kami dari IHDN optimis dengan dewasa ayu saat di Gelar Wisuda akan membawa hal yang baik bagi wisudawan. Begitu tamat langsung ditawari pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan. Karena sekarang dewasa ayu,” kata Prof Sudiana saat memberikan sambutan dalam kegiatan wisuda tersebut.

Jumlah Wisudawan tersebut terdiri dari 5 orang Program Doktor, Program Magister 87 Strata 270 orang.

Salah seorang wisudawan, Nyoman Alit Sukarta, S.Sos.H., M.I.Kom mengucap syukur atas Wisuda yang dilaksanakan. “Ini menjadi moment penting dalam perjalan menempuh pendidikan. Setelah ini adalah bagaimana mempertanggungjawabkan gelar akademik yang disandang,” ucap lulusan Program Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi Hindu itu.

Sukarta lulus dengan penelitian “Komunikasi Politik dalam Kepemimpinan Bupati Badung Periode 2016-2021.” Lanjut Pria Kelahiran Sulawesi Selatan, penelitian tentang Bupati Badung itu dilakukan karena dianggap berhasil dalam mempimpin suatu daerah. “Keberhasil pemimpin banyak dipengaruhi oleh komunikasi. Dengan demikian penelitian saya tentang komunikasi politik,” jelas suami dari Ni Putu Nia Mira Andani itu.

Komunikasi politik, lanjut Alit Sukarta, bertujuan untuk membentuk citra, meningkatkan partisipasi politik, dan melanggengkan kekuasaan. “Jadi apapun yang dilakukan oleh elit politik tidak dapat dipisahkan politik itu sendiri,” ujar Alit Sukarta. Kekuasaan elit politik itu, tambah dia, tidak hanya dimiliki oleh elit politik itu sendiri, akan tetapi orang atau kelompok disekitar kekuasaan juga mendapat berkah.

“Ini terbukti, pada pileg April lalu PDI Perjuangan mampu menambah 12 kursi di DPRD Badung dari 16 kursi pada periode sebelumnya. Jadi total 28 kursi yang dikuasi PDI Perjuangan dari total 40 kursi yang tersedia. Sementara kursi dari partai non PDI Perjuangan turun. Sebut saja, Golkar dari 10 kursi menjadi 7 kursi, pun begitu dengan Partai Demokrat dari 7 kursi kini menjadi 2 kursi,” kata Alit Sukarta.

“Dengan perolehan PDIP yang menguasai 70 persen kursi di DPRD Badung, maka kekuatan untuk merebut kekuasaan samkin terbuka. Sebaliknya, partai lain akan semakin sulit untuk mengajukan pasangan calon jika tanpa koalisi dengan partai lain,” ucapnya lagi. (TIM-MB)