Ketua Pengarah Tim Kampanye Mantra-Kerta Made Mudarta menyampaikan penolakan reklamasi Teluk Benoa yang tertuang dalam Pakta Integritas yang dibacakan dalam rangkaian acara deklarasi pasangan Mantra-Kerta di areal Bajra Sandhi Lapangan Renon, Denpasar, Selasa (9/1/2018).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) bersama partai pengusung di Koalisi Rakyat Bali (KRB) secara resmi menyatakan menolak mega proyek reklamasi Teluk Benoa yang hingga kini masih menjadi polemik.

Pernyataan penolakan tersebut disampaikan dalam Pakta Integritas yang dibacakan Ketua Pengarah Tim Kampanye Mantra-Kerta Made Mudarta dalam rangkaian acara deklarasi dan pendaftaran pasangan Mantra-Kerta di areal Bajra Sandhi Lapangan Renon, Denpasar, Selasa (9/1/2018).

Keputusan pasangan Mantra-Kerta dan KRB dengan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa didasarkan atas berbagai pertimbangan. Pertama, penolakan reklamasi Teluk Benoa didasarkan atas hasil kajian akademis Universitas Udayana yang telah menyatakan reklamasi tersebut tidak layak dilakukan dari berbagai aspek. Kedua, adanya Bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Ketiga, selama ini mayoritas masyarakat Bali menolak reklamasi Teluk Benoa. Bahkan berkali-kali masyarakat demo dan menyampaikan aspirasi agar megaproyek yang digagas oleh PT TWBI tersebut dibatalkan dan segala perizinan dan peraturan terkait yang bisa memuluskan jalan reklamasi Teluk Benoa agar dicabut.

“Kami mendukung hasil kajian Universitas Udayana, Bhisama Parisadha Hindu Dharma Indonesia dan aspirasi masyoritas masyarakat yang menyatakan menolak perencanaan proyek pembangunan reklamasi Teluk Benoa,” papar Mudarta.

Pernyataan tegas penolakan reklamasi Teluk Benoa tersebut sontak disambut tepuk tangan dan teriakan riuh dari belasan ribu massa yang membanjiri areal timur lapangan Renon. Mereka tampak sangat puas dan gembira dengan kabar baik tersebut. Saat Rai Mantra dan Sudikerta menyampaikan orasi politiknya, teriakan-teriakan tolak reklamasi juga bergema dan membakar semangat massa.

Sementara itu, calon gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dalam orasi politiknya menegaskan kembali komitmen Mantra-Kerta dan KRB untuk mengakhiri polemik reklamasi Teluk Benoa dengan secara tegas dan terangan-terangan menolak megaproyek tersebut.

Walikota Denpasar ini menyebutkan bahwa penolakan reklamasi yang dideklarasikan ini merupakan sejarah baru dalam perpolitikan dan pembangunan Bali. Hal tersebut juga didasari atas adanya keinginan dan komitmen mendengar dan memperjuangkan aspirasi rakyat Bali yang mayoritas menolak reklamasi Teluk Benoa.

“Ada sejarah baru. Mari bersama dengan keinginan rakyat. Mari kita tolak reklamasi,” tegas Rai Mantra.

Selain menolak reklamasi Teluk Benoa, dalam Pakta Integritas Mantra-Kerta ini juga ditekankan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN.

“Dua, kami mendukung terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa dan terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,” pungkas Mudarta yang juga Ketua DPD Demokrat  Bali itu. WID-MB