Foto: Dewan Kehormatan Perhumas Pusat Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR yang juga Founder & Director LSPR.

Denpasar (Metrobali.com)-

Dewan Kehormatan Perhumas Pusat Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR menegaskan profesi Public Relation (PR) atau humas dituntut punya keahlian yang kompleks dan punya kemampuan adaptasi di era industri 4.0.

“Perlu adaptasi kerja humas atau PR di tengah zaman yang maju dan serba cepat serta tuntutan kerja yang kompleks,” kata Prita Kemal Gani.

Hal ini disampaikan Prita dalam sambutannya pada acara Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) & Perhumas Muda Denpasar Bali dilantik di LSPR Communication and Business Institute – Bali Minggu malam (1/3/2020).

Dewan Kehormatan Perhumas Pusat Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR.

Karenanya, papar Prita, ada empat PR landscape yang perlu diperhatikan yakni new audience, new relation, new tools, new standard. Hal ini ditunjang dengan empat strategi PR  yakni trust, building capacity, create good reputation, good content.

Selanjutnya Prita yang juga Founder & Director LSPR ini memaparkan ada tiga PR Insight di Era Digital yakni build important relationship, endorse friendship dan build good image.

Ia juga mengingatkan agar profesional PR tetap menjalin hubungan baik yang berkelanjutan dengan pihak media massa.

“Jangan lupa kita harus berteman dengan wartawan. Jangan anggap sepele media konvensional,” pesan Prita.

Ia mencontohkan  Presiden AS Donald Trump menunjukkan bukti dirinya tidak bersalah dengan menunjukkan berita-berita di media cetak. Ini menunjukkan kekuatan media konvensional masih cukup diperhitungkan.

Selanjutnya Prita memaparkan ada top 10 kompetesi yang harus dimiliki profesional PR dalam lima tahun ke depan.

Yakni Relationship skill, Leadership skill, Research skill & analysis, Resource skill, Multimedia development skill, Written & verbal communication skill.

Selanjutnya PR juga wajib mempunyai Management skill, Multicultucal & culture adaptable, Entrepreneurial skill, Finance & budgeting skill.

“Semua progam PR harus measureable, harus ada kebaikan untuk perusahaan,” imbuh Prita.

Prita juga mengingatkan untuk menjadi profesional PR harus juga memperkuat latar belakang pendidikan, mengantongi akreditasi dan sertifikasi terkait profesi PR.

Yang tidak kalah penting pula aktif dalam membership atau keanggotaan organisasi di bidang PR. (dan)