Foto: Pembukaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kelurahan Legian ke-16 dan Pekan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020, Minggu (2/8/2020) yang digelar LPM Legian.

Badung (Metrobali.com)-

LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung menggelar pembukaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kelurahan Legian ke-16 dan Pekan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020, Minggu (2/8/2020) pagi.

Rangkaian kegiatan ini berlangsung 2 Agustus 2020 sampai 20 Agustus 2020 dengan dimeriahkan berbagai acara. Diantaranya Lomba Layang-Layang Virtual II (Kreasi Celepuk), Lomba Taman Telajakan Tukad Mati Legian, Bhakti Sosial ke Panti Jompo, Wild Fishing Tournament/Lomba Mancing Liar, Legian Kayak Race Open Limited 2020 (diikuti pula peserta wisatawan berbagai negara yang masih menetap di Bali) dan Tirta Yatra.

Acara pembukaan pembukaan kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kelurahan Legian ke-16 dan Pekan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020 dihadiri Camat Kuta, Anggota DPRD Badung Dapil Kuta IGN Sudiarsa, Ketua LPM Legian, Lurah Legian, Bendesa Adat Legian, Danramil Kuta, Kapolsek Kuta dan undangan lainnya.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan wajib dilakukan LPM sesuai amanah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005. Dari LPM se-Indonesia, Kelurahan Legian pertama kalinya lakukan kegiatan ini di tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19,” kata Ketua LPM Lagian Wayan Puspanegara.

LPM Legian sebagai mitra Kelurahan Legian dalam pemberdayaan masyarakat menggelar kegiatan ini dengan spirit capital (modal spirit) tanpa anggaran khusus melainkan dengan semangat gotong royong, sinergi dan dukungan berbagai pihak termasuk para donatur.

“Para donatur penyangga utama kegiatan ini. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini. Dengan anggaran terbatas kami tutupi dengan semangat juang. Pengurus LPM siap ngayah lahir batin,” kata Puspanegara.

Dikatakan, LPM Legian bersama Kelurahan juga berupaya memberikan jaminan kepastian hukum berusaha hingga mengedepankan ERS (Emergency Respon System) dimana Linmas Legian siaga merespon keadaan darurat.

LPM Legian juga memperkuat semangat pelaku usaha, masyarakat dan pemilik di tepian Tukad Mati Legian untuk melakukan aksi bersih-bersih di sekitar sungai ini.

Diterapkan pula reward dan punishment. Warga yang punya taman bersih dapat penghargaan dan tidak bersih diberikan hukumam membersihkan telajakan di Tukad Mati.

“Kami juga gelar Wild Fishing Tournament/Lomba Mancing Liar, memancing kombinasi memungut sampah plastik,” ujar Puspanegara yang juga mantan Anggota DPRD Badung dari Golkar ini.

Kelurahan Legian juga siap bangkit menyambut Tatanan Pariwisata Bali Era Baru. “Kami ingin buat destinasi baru diawali dengan lomba Kayak Race Open Limited ini,” terang Puspanegara.

Ke depan Tukad Mati akan dirancang menjadi Pasar terapung khusus jualan tropical fruit (buah tropis) dan traditional cake (kue tradisional Bali). “Intinya konservasi dan pelestarian lingkungan hidup sambil memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat,” tandas Jayanegara.

Lurah Legian I Made Madia Surya Natha mengungkapkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat seharusnya digelar Bulan Mei selama sebulan penuh, namun karena adanya pandemi Covid-19 maka dilaksanakan mundur dari perencanaan.

“Kami di tengah kondisi pandemi Covid-19 tetap berupa memajukan masyarakat lewat berbagai kegiatan. Ini kita lakukan untuk menggerakkan roda perekonomian di masyarakat” kata Lurah Legian.

Pihaknya juga berkomitmen menjadikan Tukad Mati Legian sebagai destinasi wisata baru, minimal bagi masyarakat Legian. “Sudah waktunya kita bahu membahu mempercantik men  Tukad Mati Legian objek wisata baru,” tandas Lurah Legian.

Camat Kuta Nyoman Rudiarta dalam sambutannya sebelum membuka acara mengapresiasi kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Kelurahan Legian ke-16 dan Pekan Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 Tahun 2020 ini.

“Kami apresiasi kegiatan ini, walaupun tidak ada modal dana, hanya bermodalkan keinginan dan semangat. Inilah bentuk esensi Bulan Bhakti Gotong Royong menumbuhkan spirit gotong royong,” ujar Camat Kuta.

Pihaknya pun mengajak masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 apalagi aktivitas pariwisata sudah kembali dibuka.

“Kita menduduki peringkat dua terendah transmisi lokal Covid-19. Ini karena kerjasama semua pihak termasuk dukungan para pengusaha,” kata Camat Kuta. (dan)