Denpasar, (Metrobali.com)-

Pandemi Covid-19 membawa hikmah. Virus yang persebarannya tidak memandang usia, jenis kelamin, kedudukan, bahkan status sosial tersebut membuat banyak kalangan merasa penting untuk bersatu dan saling tolong-menolong dalam menghadapinya. Sebagai contoh, gerakan penyemprotan desinfektan secara berkala dan menyeluruh di kawasan Banjar Tegal Kuwalon, Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur, yang dilakukan secara gotong-royong melibatkan Prajuru (pengurus) Banjar, Satuan Tugas Covid 19, Kepala Dusun, Pecalang Sekaa Teruna, dan Pasemetonan Asungulun. Mereka bahu membahu mengerahkan segala sumber daya berupa tenaga, dana, dan lain sebagainya.

Yang menarik, penyemprotan desinfektan Medisef dan Zaldes yang mereka lakukan tidak hanya di area Banjar Tegal Kualon saja melainkan ke kawasan banjar/desa sekitarnya. Dan, itu dilakukan tidak hanya sekali saja, melainkan secara berkala setiap akhir pekan.

“Saat ini kami sudah melakukan delapan kali penyemprotan ke seluruh kawasan Tegal Kuwalon dan sekitarnya secara merata,” terang I Made Dwi Atmaja, Kelihan Banjar Tegal Kuwalon.

Menurut Atmaja hal itu mereka lakukan dengan pertimbangan bahwa semakin sering dan semakin merata upaya penyemprotan yang mereka lakukan, maka semakin kecil kemungkinan wabah covid-19 masuk ke kawasan mereka. Dengan melakukan penapisan secara terus-menerus di kawasan sekitar, sama halnya membentengi kawasan sendiri dari serangan virus.

“Tentu saja kami juga tak bosan-bosan menganjurkan seluruh warga kami untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin,” imbuh Atmaja.

Atmaja juga menerangkan bahwa hampir seluruh dana dan sarana yang digunakan untuk melakukan gerakan berkesinambungan ini berasal dari bantuan banyak pihak. Bantuan tersebut berupa donasi, konsumsi, kendaraan operasional, serta mesin dan peralatan penyemprotan. Semua bantuan tersebut didapat dari gerakan yang cukup giat dilakukan oleh kelompok sosial Asungulun.

Panggilan Nurani

Mengenai hal itu, Ketua Pasemetonan Asungulun, Drg. Ida Bagus Candi Bimantara, mengatakan bahwa apa yang dilakukannya semata-mata sebagai panggilan nurani untuk peduli dan bertindak nyata menyikapi persoalan yang tengah dihadapi bersama.

“Kami hanya melakukan langkah kecil yang kami mampu,” ujar Bimantara.

Bimantara menjelaskan, gerakan yang mereka lakukan juga menyentuh wilayah lain seperti Kawasan Penatih dan Sanur Kaja. Yang pasti, terangnya, begitu ada pihak yang membutuhkan, kami berupaya semampu kami untuk bisa hadir dan mengulurkan bantuan.

“Kita ini terhubung satu sama lain. Melindungi orang lain dari serangan covid-19 sama halnya dengan melindungi diri kami sendiri,” tegas Bimantara saat memaparkan salah satu alasan kenapa mereka begitu getol bergerak secara suka rela. (**)

Editor : Nyoman Sutiawan