dialog RRI di wiswasaba dengan tema ISIS

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam upaya untuk memberikan pemahaman dan sebagai salah satu langkah dalam mencegah masuknya paham ISIS ke Pulau Bali, RRI Denpasar memngadakan Talkshow yang mengambil topik “Mencegah Paham ISIS Masuk ke Pulau Dewata” yang dilaksanakan di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (14/4).

Dalam Talkshow yang dipandu oleh  Maulana ini menghadirkan 3 narasumber yakni Gubernur Bali yang di wakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali I Gede Putu Jaya Suartama, Kepala Kepolisian Daerah Bali yang diwakili oleh Kabid Humas Polda Bali Heri Wiyanto serta Ketua Majelis Ulama Indonesia Daerah Bali Taufik. I Gede Putu Jaya Suartama yang merupakan perwakilan dari Pemprov Bali yang diberi kesempatan pertama menyampaikan pendapatnya menyatakan bahwa saat ini pergerakan dari ISIS tersebut secara kasat mata belum memperlihatkan aktivitas – aktivitas yang mencurigakan khsususnya di Pulau Bali namun walaupun demikian masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dikarenakan walaupun tidak terjadi pergerakan paham tersebut bisa saja telah masuk. Suartama juga mengharapkan masyarakat untuk memanfaatkan Forum Komunikasi Antar Umat beragama untuk memperkuat persatuan antar umat beragama dan mampu memberikan perlawanan kepada paham – paham yang radikal seperti ISIS tersebut.

Ditambahkan oleh Heri Wiyanto, pihak kepolisian telah melakukan beberapa penelitian terkait ISIS tersebut. Pihaknya mengakui terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam pengikut – pengikut baru dari ISIS khususnya yang berasal dari Indonesia, Heri juga mengaku pijhaknya juga kesulitan untuk menangkap orang – orang yang diduga terlibat mengingat hal tersebut berkaitan dengan paham yang diikuti dan belum melakukan kejahatan apapun di Indonesia sehingga pihaknya hanya bisa menjerat para pelakunya dengan Undang – Undang Terorisme padahal penyebarannya saat ini sudah lebih massive dari paham – paham radikal sebelumnya. Oleh karena itu kedepannya diharapkan untuk segera di buatkan sebuah regulasi yang mampu mencegah secara dini paham ISIS tersebut untuk berkembang.

Lebih lanjut juga diterangkan oleh Ketua MUI Bali Taufik bahwa ISIS tersebut bukan ajaran Islam yang sebenarnya, menurutnya tidak ada satupun dari ajaran agama di dunia ini yang mengajarkan untuk tidak hidup damai. Oleh karena itu Taufik mengajak masyarakat untuk lebih meninbgkatkan iman dan rasa kebangsaan sehingga mampu menjaga keutuhan dari NKRI dan tidak jatuh ke paham radikal tersebut seperti ISIS. Ditambahkannya paham – paham seperti ini muncul dikarenakan tidak terpenuhinya kebutuhan mereka sehingga menjadikan agama sebagai pembenaran untuk melakukan terorisme.

Dalam sesi diskusi juga disampaikan salah satu upaya pencegahan masuknya paham ISIS ke Bali yakni melalui pemahaman konsep agama dan Negara yang jelas dan hal tersebut harus di tanamkan dari diri sendiri sejak dini, hal tersebut disampaikan oleh Sri Wigunawati yang merupakan salah satu tokoh perempuan Bali. Selain itu menurut Satria yang merupakan salah satu mahasiswa dan dosen di UNHI menyatakan pemerintah hendaknya memperkuat keberadaan dari desa pakraman dan juga organisasi pemuda yang ada di Bali karena kedua organisasi tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan serta adat budaya dan agama di Bali selain itu menurutnya juga diperlukan sebuah revolusi mental dan itu harus dilakukan dari para pemimpin saat ini dan tidak ada kata terlambat dalam melakukan hal tersebut.

Sementara itu Tyas Anggoro yang merupakan salah satu Redaktur Senior RRI menyampaikan kurangnya pemahaman akan kesatuan bangsa dan pancasila merupakan salah satu faktor utama cepatnya paham ISIS tersebut masuk oleh karena itu pemahaman tentang Negara seperti konsep 4 pilar yang ada hendaknya harus benar – benar dimengerti. Saran agar pihak berwenang untuk tidak terpaku dan puas dengan undang – undang yang sudah ada saat ini juga muncul yang disampaikan oleh Adi Widya Yowana yang merupakan anggota Pemuda Panca Marga yang menginginkan agar sebuah regulasi yang keras dalam mencegah paham ISIS tersebut. AD-MB